Adaro bayar bunga obligasi US$61 juta

Bisnis.com,19 Jan 2011, 10:47 WIB
Penulis: Anne Rufaidah

JAKARTA: PT Adaro Energy Tbk--produsen batu bara--diwajibkan membayar bunga obligasi sekitar US$61 juta setiap tahunnya.

Deputy Corporate Secretary Adaro Devindra Ratzarwin mengatakan pembayaran bunga surat utang senilai US$800 juta dilakukan secara semi-annual atau per 6 bulan dalam setahun. Obligasi tersebut diterbitkan pada Oktober 2009 dan akan jatuh tempo pada 2019.

Obligasi kami US$800 juta dengan bunganya 7,625%. Jadi kira-kira bunga yang harus kami bayar per tahunnya itu US$61 juta. Kami bayar per enam bulan, ujarnya hari ini.

Berdasarkan catatan Bisnis, perseroan menunjuk Credit Suisse, DBS Bank Ltd. dan UBS sebagai Joint Bookrunners dalam obligasi tersebut. Dana dari hasil penerbitan Senior Notes tersebut akan digunakan perseroan untuk belanja modal (capital expenditure/capex) dan keperluan korporasi lainnya.

Perseroan, lanjutnya, mengalokasikan capex sebesar US$603 juta - US$628 juta pada tahun ini. Selain dari hasil obligasi, dana itu didapat dari kas internal dan fasilitas pinjaman siaga (stand by loan).

Capex tersebut digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin, pembelian alat berat, proyek out of pit crushing conveyor (OPCC) sepanjang 5 km, dan kelanjutan proyek pembangkit listrik mulut tambang berkapasitas 2x30 MW.

Menurut Devindra, Adaro menyiapkan dana US$175 juta dan US$250 juta untuk membiayai pengeluaran rutin dan pembelian alat berat, sedangkan untuk proyek OPCC diperkirakan US$125 juta-US$150 juta dan proyek pembangkit listrik sebesar US$53 juta pada 2011.

Selain itu, perseroan juga mengalokasikan sejumlah dana untuk proyek barging (angkutan batu bara), proyek IndoMet Coal, proyek pembangkit listrik mandiri, dan potensi akuisisi. (fh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mursito
Terkini