JAKARTA: Harga kontrak minyak brent di bursa London turun dari posisi tertinggi dalam 28 bulan. Kenaikan harga kontrak berjangka di bursa New York, juga menyusut.
Penurunan itu terjadi menyusul redanya kekhawatiran bahwa gejolak di Mesir akan menyebar ke negara-negara Timur Tengah dan menganggu pasokan.
Pihak operator navigasi perairan Terusan Suez menuturkan lalu lintas kapal yang melewati terusan tersebut berlangsung normal.
Goldman Sachs Group Inc. mengatakan kerusuhan tidak mungkin menyebar ke negara-negara produsen minyak dari Gulf Cooperation Council (GCC). Di dalam GCC, duduk Saudi Arabia, eksporter terbesar minyak di dunia.
Jeffrey Currie, Analis Godlman mengatakan negara-negara GCC lebih kaya dibandingkan negara-negara Afrika Utara yang kurang makmur sehingga sangat kecil kemungkinan mengalami hal yang sama."Bahkan jika masalah menyebar ke satu negara lainnya, tidak berarti bahwa pasokan energi akan terganggu," ujarnya seperti dikutip Bloomberg, tadi malam.
Harga kontrak minyak brent untuk pengiriman Maret turun sebanyak 92 sen atau 0,9% menjadi US$98,50 per barel dan diperdagangkan pada level US$99,19 per barel pada pukul 12:46 pada bursa ICE Futures Europe di London. Sebelumnya harga kontrak naik ke level US$99,97 per barel, posisi tertinggi sejak 1 Oktober 2008. (yus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel