Harga CPO menguat

Bisnis.com,01 Feb 2011, 05:12 WIB
Penulis: David Eka Issetiabudi

KUALA LUMPUR: Minyak sawit (crude palm oil/CPO) menguat terbanyak di sepanjang lebih dari 2 bulan, dipicu oleh naiknya harga minyak dan kekhawatiran akan berlanjutnya hujan di Malaysia yang mungkin memangkas produksi CPO negeri produsen terbesar kedua di dunia tersebut.

Harga CPO pengiriman April di Kuala Lumpur naik 3% menjadi 3.809 ringgit (US$1.245) per metrik ton, tertinggi sejak 29 November 2010. Kontrak CPO naik 0,6% bulan ini, peningkatan bulan ketujuh berturut-turut.Minyak mentah naik untuk hari kedua setelah kericuhan di Mesir dikhawatirkan akan menghambat produksi minyak di Timur Tengah. Kontrak minyak naik 4,3% pada 28 Januari 2011 pasca bentrokan antara polisi dan demonstran yang menginginkan Presiden Husni Mubarak turun tahta."Naiknya harga minyak merugikan harga sawit. Musim hujan kemungkinan menggangu produksi sawit di Johor, salah satu wilayah utama produksi CPO Malaysia," ucap Ker Chung Yang, analis Philips Futures Pte kepada Bloomberg, hari ini.Bagian selatan Malaysia mengalami hujan deras kemarin dan diperkirakan akan terus berlanjut selama seminggu ke depan, demikian laporan Departemen Meteorologi Malaysia. "Sedikitnya 2 orang tewas dan hampir 29.000 orang dievakuasi karena banjir yang menimpa wilayah itu," tulis Harian Star.Musim La Nina mengakibatkan hujan lebat di Indonesia dan Malaysia, sementara kemarau Argentina mengancam hasil sawit dan kedelai. Menurut laporan Rabobank Grup NY, kalangan produsen memperkirakan jagung dan kedelai Argentina akan berkurang karena kekeringan. Rabobank memperkirakan hasil produksi turun menjadi 48 juta ton dari 52 juta ton. (yus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mursito
Terkini