Menkeu imbau perbankan tak naikkan suku bunga kredit

Bisnis.com,07 Feb 2011, 10:52 WIB
Penulis: David Eka Issetiabudi

JAKARTA : Pemerintah berharap langkah Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuannya (BI Rate) tidak diikuti dengan kenaikan suku bunga kredit perbankan guna menjaga momentum pertumbuhan ekonomi pada tahun ini.

"Kami harapkan perbankan tidak perlu meningkatkan tingkat bunga [kreditnya] karena kita harus menjaga momentum industri keuangan yang sifat-nya betul-betul siap mendukung pertumbuhan ekonomi," kata Menkeu Agus D.W.Martowardojo di kantornya, hari ini.Dia menyambut baik langkah bank sentral menaikkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,75% sebagai respons atas kekhawatiran pasar akan inflasi. Kebijakan moneter tersebut seragam dengan yang dilakukan oleh bank sentral di banyak negara yang juga dihadang ancaman inflasi tinggi.Kebijakan moneter tersebut, lanjutnya, diharapkan mampu menjaga kondisi ekonomi Indonesia tetap bergerak dengan baik. Langkah BI tersebut juga diyakininya akan dapat menjaga stabilitas tingkat imbal hasil (yield) surat berhaga negara (SBN) agar tidak semakin bergerak naikDengan BI Rate meningkat, ini tentu dampaknya kepada yield dari SUN akan lebih terjaga sehingga tidak perlu terjadi peningkatkan. Kami mewaspadai peningkatan yield SUN karena itu akan jadi beban APBN, harus bayar bunga obligasi yang tinggi," katanya.Menurut Agus, kordinasi yang erat antara otoritas fiskal dan moneter akan membuat kondisi pasar dalam negeri semakin kondusif. Sementara untuk pasar internasional, ada dinamika global yang patut dikhawatirkan pengaruhnya terhadap pasar domestik. Yang diwaspadai itu Eropa. Bagaimana pun kawasan itu dalam proses penyehatan. Kami juga menyimak Mesir, karena Mesir itu bukan hanya bergejolak, tapi pasar khawatir gejolak itu berdampak pada negara tetangganya terutama negara penghasil minyak."Dia menegaskan pemerintah akan terus melakukan protokol penanganan krisis guna mengevaluasi semua faktor guna menjaga momentum pembangunan ekonomi di Tanah Air. (yus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mursito
Terkini