Emisi Samurai Bond ditunda

Bisnis.com,27 Apr 2011, 10:17 WIB
Penulis: News Editor

JAKARTA: Pemerintah membatalkan rencana penerbitan obligasi berdenominasi yen atau Samurai Bond di pasar Jepang menyusul penurunan peringkat kredit Jepang oleh Standard & Poor (S&P). Hari ini, S&P menurunkan peringkat kredit Jepang dari AA minus outlook stabil menjadi AA minus outlook negatif. Penurunan tersebut karena mempertimbangkan defisit Jepang yang berpotensi meningkat karena butuh pembiayaan besar pemulihan ekonomi.Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo menuturkan Pemerintah Indonesia dapat memahami keputusan S&P tersebut, setelah sebelumnya merevisi peringkat kredit sejumlah negara Eropa dan AS. Wajar saja jika itu terjadi karena Jepang memerlukan sumber daya yang cukup besar untuk melakukan pemulihan ekonominya.Kami mungkin mempertimbangkan situasi di Jepang yang perlu banyak fokus kepada (pemulihan ekonomi) dalam negerinya. Kami mungkin tidak akan menerbitkan Samurai Bond dulu supaya bisa ada ruang. Artinya 2011 ini kami tidak akan menerbitkan Samurai Bond, ujar dia usai jumpa pers di kantornya, hari ini. Intinya, lanjut dia, secara umum penerbitan obligasi negara ke depannya akan mengutamakan efisiensi ongkos yang harus dikeluarkan.Disinggung mengenai rencana penerbitan obligasi berdenominasi dolar AS (global bond), Agus enggan memberikan informasi. Dia menambahkan pemerintah besok akan melelang dua seri obligasi negara jangka pendek di pasar domestik, yakni surat perbendaharaan negara (SPN) bertenor 3 bulan dan 12 bulan.Dua seri SPN tersebut diterbitkan untuk dijadikan acuan (benchmark) bagi penerbitan varian surat utang negara (SUN) lainnya.Terkait dengan sukuk, kami masih menunggu sesi pembicaraan dengan DPR untuk mendapatkan underlying asset untuk memberikan jaminan penerbitan.. Jumlah Rp30 triliun. untuk sukuk global kemungkinan pada semester II akan coba untuk diwujudkan, paparnya.(mmh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Intan Permatasari
Terkini