Sebagai bangsa Indonesia kita patut prihatin terkait kondisi moral dan mental generasi muda dewasa ini. Banyak generasi muda yang terlibat tawuran antarpelajar, penyalahgunaan narkoba dan aksi kriminal lainnya.
Yang paling anyar, belakangan ini mereka terpengaruh oleh indoktrinasi gerakan NII (Negara Islam Indonesia) maupun kelompok teroris yang membahayakan masa depan.
Tindakan pendangkalan akidah merupakan degradasi moral dan mental di kalangan generasi muda.
Bangsa ini sudah teracuni dengan ajaran yang bertentangan dengan wawasan kebangsaan, nasionalisme dan semangat bela Negara.
Oleh sebab itu, kita patut menyambut positif adanya peran serta TNI-AD dalam pembinaan generasi muda melalui pengembangan gugus depan gerakan pramuka di kesatuan-kesatuan TNI-AD, dengan membentuk Saka Wira Kartika, yaitu gerakan pramuka di bawah naungan TNI.
Berdirinya gerakan pramuka TNI AD Saka Wira Kartika ini diharapkan ikut memajukangerakanpramukadi Indonesiasebagaisalah satu wadahpembinaan generasi muda yang berbasis pada nasionalisme, cinta Tanah Air dan patriotisme atau semangat pantang menyerah dan rela berkorban demi belanegara.
Dari data yang kami ketahui bahwa sekitar 275.000 gugus depan pramuka yang ada di sekolah, sebagian besar tinggal nama saja dan tidak ada kegiatan kepramukaan yang signifikan.
Dengan adanya kondisi yang memprihatinkan tersebut maka tidak berlebihan jika kita beri apresiasi kepada TNI AD yang telah bekerja sama dengan seluruh gubernur dan bupati serta memerintahkan kepada satuan TNI di daerah untuk ikut menye-marakkan kegiatan kepramukaan di wilayah tugas masing-masing.
Hal ini merupakan tindak lanjut MoU antara pihak TNI-AD dan Gerakan Pramuka dengan menerbitkan peraturan bersama No: 182/X/2007 dan 199/2007 tentang Kerjasama dalam Usaha Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Bela Negara dan Kepramukaan.
Kita berharap dengan inisiatif yang dilakukan oleh institusi TNI seharusnya institusi yang lain ikut menggalakkan gerakan pramuka.
Mengingat Organisasi pramuka sebagai organisasi kepanduan oleh masyarakat internasional telah diterima sebagai alat yang efektif untuk membina mental/moral, budi pekerti yang berorientasi pada kepentingan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Demikian pula keanggotaan pramuka tidak mengenal batas usia, jenis kelamin, profesi, suku, ras dan agama serta golongan.
Nurhayati, Jati Cempaka, Pondok Gede Bekasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel