Sapu ijuk dari Boyolali tembus pasar ekspor

Bisnis.com,05 Mei 2011, 10:55 WIB
Penulis: Arif Budi Winarto

JAKARTA: CV Sapu Resik, produsen sapu ijuk skala usaha kecil dan menengah dari Boyolali, Jawa Tengah sukses mengekspor kebutuhan alat pembersih itu ke mancanegara, termasuk ke Jepang dan kawasan Timur Tengah.

Muhammad Mujayin, pemilik CV Sapu Resik, mengatakan karena kapasitas usahanya relatif masih minim, perusahaan menggandeng dua perusahaan yang telah berpengalaman dalam bidang ekspor bahan baku dan komoditas yang telah jadi produk.

Untuk ekspor sapu ijuk ke Jepang, kami telah memasok sekitar setahun. Untuk sekali kirim, setidaknya bisa mencapai 1 kontainer atau setara dengan 15 ton, ujarnya kepada Bisnis hari ini.

Perusahaan UKM tersebut memburu pasar ekspor, karena nilai ekonomi tiga kali lipat ketimbang harga pasar lokal. Dia mencontohkan untuk gagang dari kayu, daya beli pasar lokal hanya sekitar Rp2.000.

Ketika diekspor, harganya bisa mencapai Rp6.000 per batang. Sedangkan bahan baku lainnya seperti ijuk, didatangkan dari seluruh daerah di Jawa Tengah. Kemudian kayu sebagai tangkai sapu, telah dibungkus demean bahan plastic.

Menurut Mujayin, pada awalnya usaha dia hanya untuk memenuhi pasar local di Jawa Tengah serta pulau Jawa umumnya. Ketika ada perusahaan rekanan meminta memenuhi kebutuhan pasar global, CV Sapu Resik memenuhi permintaan itu.

Perusahaan ini mampu menekan biaya produksi, karena membuat tangkai sapu dari limbah kayu pabrikan. Dengan memanfaatkan limbah kayu, kami bisa bersaing dengan produsen lain, karena bahan bakunya murah, dan nilainya jualnya kompetitif.

Adapun potensi paling besar sapu ijuk adalah Jakarta, Surabaya serta kota pinggiran di Jakarta, seperti Tangerang, Bekasi, Bogor, dan Pasar Depok. Mujayin menjamin harga jual sapu ijuk produksinya paling murah se Pulau Jawa.

Basis industri sapu ijuk CV Sapu Resik ada di Boyolali, Jateng, sedangkan dua perusahaan yang menjadi mitra dalam ekspor adalah PT Mutiara Kurnia dan PT Salsalindo.

Omzet pemasaran untuk ekspor dari sapu ijuk cukup menjanjikan, tetapi jumlahnya relatif. Bagi kami yang menjadi prioritas utama dalam bisnis ini untuk memberi pekerjaan kepada puluhan karyawan, ujar Mujayin.(bas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mursito
Terkini