Euro melemah terhadap dolar dan yen

Bisnis.com,16 Mei 2011, 02:08 WIB
Penulis: News Editor

TOKYO: Euro membuka perdagangan pekan ini dengan melemah terhadap dolar dan yen untuk kedua kalinya dipicu kekhawatiran menteri keuangan Eropa dapat gagal meredam spekulasi tentang restrukturisasi krisis utang Yunani. Mata uang yang digunakan 17 negara kawasan Eropa itu melemah terhadap 14 dari 16 mata uang kompetitor sebelum pertemuan menteri keuangan pada hari ini. Pekan ini, menteri keuangan negara-negara Eropa akan melakukan pertemuan untuk membahas lebih lanjut dukungan finansial bagi Yunani.Kemarin, Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble mengatakan setiap perpanjangan jatuh tempo obligasi Yunani harus melibatkan investor swasta. Sementara itu, yen Jepang menguat seiring laporan yang menunjukkan order mesin Jepang naik secara tak terduga pada Maret, setelah terjadi peristiwa gempa bumi terburuk bagi negara tersebut.Toshiya Yamauchi, analis senior bidang mata uang pada Ueda Harlow Ltd., mengatakan pasar mengawasi dengan ketat apa hasil pertemuan pekan ini.Setiap gerakan preemptive [memesan efek terlebih dahulu] tidak mungkin. Di sisi lain, kekhawatiran tentang restrukturisasi Yunani dapat meluas ke negara lain seperti Irlandia. Hal itu dapat melanjutkan tekanan penjualan bagi euro, ujarnya sebagaimana dikutip Bloomberg.Euro melemah menjadi US$1,4082 pada pukul 09:02 di bursa Tokyo dari sebelumnya US$1,4119 di bursa New York pada 13 Mei. Mata uang tersebut sempat menyentuh US$1,4063 yang merupakan level terendah sejak 1 April.Euro juga melemah terhadap dolar AS dari 114,06 yen menjadi 113,68 yen. Sebelumnya mata uang tersebut menyentuh 113,42 yen yang merupakan level terlemah sejak 18 Maret ketika bank sentral negara G-7 menjual yen di pasar uang untuk membendung lonjakan setelah peristiwa gempa bumi dan tsunami.Yen berada pada level 80,72 per dolar AS dari sebelumnya 80,80 per dolar AS. Mengacu data Bloomberg, euro telah melemah 1,2% dalam sebulan terakhir terhadap mata uang 10 negara berkembang. Sementara itu yen dan dolar AS masing-masing telah menguat 4,9% dan 1,5%. (ln)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini