Yen melemah, kontrak saham Jepang naik

Bisnis.com,25 Mei 2011, 00:23 WIB
Penulis: News Editor

JAKARTA: Kontrak saham Jepang yang diperdagangkan di AS menguat setelah harga komoditas meningkat dan nilai tukar yen melemah terhadap euro, sehingga mendorong perusahaan Jepang meningkatkan proyeksi pendapatan dari luar negeri.The Bank of New York Mellon Japan ADR Index naik 0,6% kemarin. ADR Canon Inc., pembuat kamera yang meraih penjualannya dari luar negeri, menguat 0,3% dari penutupan harga saham di Tokyo.Begitu pun Honda Motor Co., produsen otomotif terbesar kedua di Jepang, naik 0,5% setelah Deutsche Bank AG setelah perusahaan itu meningkatkan estimasi keuntungannya. ADR BHP Billiton Ltd., perusahaan pertambangan terbesar di dunia, naik 0,8%.Kontrak indeks Nikkei 225 Stock Average yang berakhir Juni ditutup pada tingkat 9.475 di Chicago kemarin, dibandingkan dengan posisi 9.480 di Osaka, Jepang.Kontrak indeks bursa Australia, S&P/ASX 200 naik tipis 0,1% hari ini. Di New Zealand, indeks NZX 50 juga menguat 0,6% di Wellington.Harga komoditas tetap menunjukkan kecenderungan menguat meskipun agak sedikit melambat sehingga pertumbuhan ekonomi global tidak memburuk," kata Hiroichi Nishi, equities manager SMBC Nikko Securities Inc. yang berbasis di Tokyo. "Melemahnya nilai tukar yen itu positif bagi perkembangan saham di Jepang."Kontrak Indeks Standard & Poor 500 mengalami sedikit perubahan hari ini. Di New York, indeks tersebut turun tipis 0,1% menjadi 1.316,28 kemarin.Sementara itu, harga minyak mentah untuk pengiriman Juli melonjak 1,9% menjadi $99,9 per barrel di New York kemarin, tercatat paling tinggi sejak 18 Mei.Indeks harga enam sektor industri logam termasuk tembaga dan aluminium di London Metal Exchange naik 1,2% kemarin.Nilai tukar yen mengalami depresiasi menjadi 116,18 terhadap euro dibandingkan dengan 115,14 pada penutupan perdagangan di Tokyo kemarin.Melemahnya yen akan meningkatkan pendapatan luar negeri perusahaan Jepang ketika dikonversi ke dalam nilai tukar dalam negeri. (lahyanto nadie/ln)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini