Fraud kartu pembayaran capai Rp12,06 miliar

Bisnis.com,08 Jun 2011, 02:21 WIB
Penulis: News Editor

JAKARTA: Selama Januari hingga April 2011 Bank Indonesia mencatat telah terjadi 5.987 transaksi pembobolan dana atau fraud menggunakan kartu pembayaran, dengan nilai Rp12,06 miliar. Berdasarkan data Bank Indonesia nilai dana perbankan yang dibobol melalui alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) sekitar 0,001% bila dibandingkan dengan nilai transaksi kartu kredit dan anjungan tunai mandiri (ATM) yang mencapai Rp808,99 triliun. Meski demikian data tersebut menunjukan nilai pembobolan dana mengalami tren kenaikan sejak awal tahun. Pada Januari terungkap fraud kartu pembayaran mencapai Rp2,54 miliar dan terus meningkat hingga April menembus Rp3,42 miliar. Apabila dibandingkan dengan fraud kartu pembayaran selama 2010 yang mencapai Rp55,25 miliar, maka pembobolan dana selama Januari hingga April 2011 memiliki besaran sekitar 21,87%.APMK merupakan alat pembayaran perbankan non tunai yang terdiri dari kartu kredit, kartu ATM dan uang elektronik atau e-money. Bank sentral mencatat terjadi beberapa modus fraud pada kartu pembayaran diantaranya adalah pencurian kartu pembayaran dan fraud menggunakan identitas palsu ketika membuat kartu kredit atau ATM.Selain itu, juga ada modus pemalsuan kartu yang biasa terjadi pada kartu yang masih menggunakan sistem magnetic stripe. Selanjutnya ada modus account takeover yaitu fraud dengan mengubah identitas pemilik kartu sebagai alamat yang terdaftar pada kartu yang telah ada sebelumnya.Hingga April 2011, bank sentral mencatat telah terjadi transaksi yang mengunakan kartu kredit mencapai 67,49 juta kali dengan nilai Rp57,07 triliun. Adapun transaksi pada kartu ATM dan debet mencapai 679,52 juta transaksi dengan nilai Rp751,92 triliun.(mmh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Intan Permatasari
Terkini