BRI Surabaya dibobol pemalsuan kredit

Bisnis.com,09 Jun 2011, 15:09 WIB
Penulis: News Editor

SURABAYA: Manajemen PT Bank Rakyat Indonesia cabang Surabaya melaporkan adanya tindakan kecurangan pada sejumlah nasabah nasabah kredit dengan dugaan kerugian sedikitnya Rp1,1 milar dengan modus pemalsuan dokumen kredit pada pihak kepolisian.Pemimpin PT Bank Rakyat Indonesia Surabaya, Heru Sukanto mengatakan kasus itu diungkap dari keterangan awal sejumlah pegawai internal Bank Rakyat Indonesia (BRI) Surabaya. Setelah berhasil mengelabui pihak bank pada proses pencairan kredit sebelumnya, terdeteksi sindikat pelaku diduga akan melakukan kejahatan lagi dengan modus yang sama.Dari keterangan itu, kami mengadakan koordinasi dengan pihak kepolisian, katanya saat dikonfirmasi Bisnis, malam ini.Pada proses penyelidikan, lanjut Heru, tim dari kepolisian menangkap sedikitnya delapan pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Namun, dari pihak bank akan terus mengaudit, baik secara internal dan eksternal, terkait dugaan menggelembungnya jumlah kerugian. Sistem online kami akan membantu pihak kepolisian dalam mengungkap jaringan pemalsu dokumen kredit, katanya.Heru memaparkan, untuk melancarkan aksinya, sindikat ini menggunakan surat dan dokumen palsu seperti KTP, Surat Keterangan Keluarga, Surat Nikah, Surat Kepemilikan Tanah sebagai agunan dan blangko kosong sebagai syarat permohonan kredit. Pemeriksaan bersama kepolisian masih terus dilakukan untuk menguak jaringan sindikat yang ditengarai masih ada di Surabaya.Sementara itu, jajaran kepolisian resor kota besar (Polrestabes) Surabaya, Jawa Timur mendeteksi jaringan ini telah beroperasi selama 3 tahun. Sindikat ini tercatat merugikan bank sekitar Rp11 miliar lebih.Terekam data kepolisian, delapan tersangka yakni TS dan SU yang berperan sebagai nasabah yang mengajukan kredit, AR, AM, dan WM sebagai produsen dokumen palsu, dan AS, RH, dan HS sebagai perantara kini diamankan di Mapolrestabes Surabaya. Bersama mereka juga diamankan barang bukti berupa kumpulan dokumen palsu, dan beberapa unit komputer.Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar, Coki Manurung mengatakan sindikat ini beroperasi di lima kantor cabang unit bank milik pemerintah di Surabaya. Sindikat ini diduga beroperasi dengan jaringan antarprovinsi. Selain di Surabaya, jaringan ini beroperasi di kota Jakarta, Jambi, Madura, dan Batam. Kami sedang menyelidiki adanya dugaan keterlibatan orang dalam bank. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Dara Aziliya
Terkini