BNP Paribas siapkan kredit tambang US$700 juta

Bisnis.com,14 Jun 2011, 10:26 WIB
Penulis: News Editor

JAKARTA: BNP Paribas Corporate & Investment Banking menargetkan penyaluran kredit sebesar US$700 juta untuk sektor pertambangan di Indoensia sepanjang tahun ini.Pierre Yves Rigaux, Director Head of Metals & Mining South East Asia, Energy & Commodity Structured Debt BNP Paribas, mengatakan kredit korporasi tersebut akan disalurkan untuk berbagai subsektor seperti batu bara, tembaga, emas, nikel dan minyak serta gas.Kami akan menyalurkan antara kredit antara US$500 juta hingga US$700 juta yang diperuntukkan untuk berbagai segmen di sektor pertambangan, ujarnya hari ini.Salah satu kredit yang akan dikucurkan dalam waktu dekat, tuturnya, adalah pembiayaan untuk perusahaan tambang batu bara di Sumatera. Selain itu, tuturnya, perseroan juga sudah mendukung pembiayaan PT Pertamina.Dia menjelaskan sebanyak US$200 juta sudah dipersiapkan khusus untuk sektor minyak dan gas. Kredit tersebut, lanjutnya, rata-rata memiliki jangka waktu 5 tahun. Tetapi tergantung proyeknya, kalau butuh jangka waktu yang lebih panjang bisa kami berikan, ujarnya.Dia menuturkan tingkat bunga akan mengacu ke London inter bank offered rate (Libor) dan Singapore inter bank offered rate (Sibor). Menurut dia, pembiayaan untuk sektor tambang di Indonesia sangat potensial karena naiknya harga komoditas. Selain itu, lanjutnya, potensi juga terlihat dengan bertambahnya jumlah proyek pertambangan dan meningkatnya belanja modal dari perusahaan tambang. Pada kesempatan yang sama Regional Heada BNP Paribas Gautier Dirckx mengatakan pertambangan menjadi sektor strategis di Indonesia yang terus berkembang. Menurut dia, sejak 2010 nilai industri pertambangan mencapai lebih dari US$73 miliar, dan menyumbang sekitar 11% terhadap produk domestik bruto Indonesia. Dalam lima tahun ke depan kami yakin industri pertambangan akan mencapai tingkat pertumbuhan tahunan double digit, ujarnya.(mmh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Intan Permatasari
Terkini