JAKARTA: PT Bank Rakyat Indonesia Syariah berencana melaksanakan penawaran umum terbatas (initial public offering/IPO) pada 2014 guna menambah permodalan.Direktur Bisnis BRI Syariah Ari Purwandono mengatakan perseroan memiliki rencana untuk melepas minimal 10% saham perdana ke publik pada 2014 atau 2015.Kami berencana untuk go public 3 hingga 4 tahun kedepan. Kami belum tahu berapa tepatnya saham yang akan dilepas tapi minimal 10%, ujarnya hari ini.Terkait go public tersebut, tuturnya, perseroan akan memperbaiki performa usaha demi meningkatkan rating perusahaan sehingga harga saham yang dijual nantinya bisa optimal.Ari meyakini PT Bank Rakyat Indonesia sebagai pemegang saham akan menyetujui aksi korporasi ini, meski izin resmi belum dikantongi. Karena go public akan menambah bagus permodalan sehingga pasti tidak ada masalah dengan induk, ujarnya.Ari menambahkan perseroan juga memiliki rencana untuk menerbitkan sukuk subordinasi (subdebt), untuk menambah rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) yang tergerus akibat ekspansi pembiayaan. CAR perseroan yang saat ini diatas 20%, menurut dia hanya cukup menopang ekspansi pembiayaan baru hingga Rp9 triliun. Menurut dia dengan proyeksi ekspansi bisnis pada 2011 dan 2012 yang diatas 50% penambahan modal sudah dibutuhkan pada tahun depan. Paling gampang itu subdebt [yang diserap] oleh induk, ujarnya.Meski demikian dia belum bisa mengungkapkan berapa nilai obligasi subordinasi yang akan dijual karena akan memperhitungkan kondisi perseroan pada tahun depan. Kami belum tahu berapa besarnya, ujarnya.Selain dua aksi korporasi itu, menurut dia perseroan juga berencana untuk menerbitkan sukuk senior dengan jaminan aset pembiayaan jangka panjang. Misalnya sukuk untuk pembiayaan rumah maupun sukuk untuk pembiayaan kapal, jelasnya.Menurut dia penerbitan sukuk itu akan menjadi pelindung nilai bagi pembiayaan dengan akad murabahah yang bejangka waktu panjang. Murabahah itu kan marginnya tetap, kalau terjadi gejolak dipasar keuangan kita takut tidak terlindung nilai. Kalau dengan sukuk itu bisa terlindung, ujarnya. Sementara itu Direktur Utama BRI Syariah Ventje Rahardjo mengatakan perseroan telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 6 triliun sampai akhir Mei 2011. Sisa plafon baru pembiayaan pada tahun ini sebesar Rp3 triliun dengan target outstanding akhir tahun sebesar Rp9 triliun, ujarnya.(mmh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google
News dan WA Channel