FSRU Jateng terancam tak dapat gas domestik

Bisnis.com,30 Jun 2011, 10:57 WIB
Penulis: News Editor

JAKARTA: PT Pertamina Gas (Pertagas) terpaksa harus mengimpor gas 100% untuk kebutuhan floating storage and regasification unit (FSRU) di Jawa Tengah jika tidak juga mendapat komitmen pasokan gas dari dalam negeri.

Direktur Operasi Pertagas Gusti Azis mengatakan saat ini perseroan sedang aktif menjajaki impor liquefied natural gas (LNG) dari Shell, Petronas dan Qatar Gas sebesar total 3 juta ton per tahun.

Pertagas menginginkan harga LNG di kisaran US$13-14 per mmbtu untuk kontrak jangka panjang hingga 15 tahun.

Sumber gas 100% impor, ya sekarang begitu. Kita sudah meminta beberapa kali untuk dapat alokasi gas dari pemerintah, tapi belum dapat. Kelihatannya kita harus cari sendiri gasnya, ujar Gusti di sela-sela acara Indonesia-Korea Energy Forum keempat hari ini.

Gusti mengatakan Shell, Petronas dan Qatar Gas bahkan sudah mengajukan keinginan mereka untuk ikut memiliki saham di FSRU Jateng.

Artinya, mereka bukan hanya mensuplai gas tapi juga ada kemungkinan kerjasama lainnya seperti membantu pendanaan dan kerjasama teknologi.

Namun, komposisi sahamnya masih negotiable. Saat ini, Pertagas masih tercatat sebagai 100% pengelola FSRU Jateng. Jika nanti ada investor asing, skema kerjasama bisa dikembangkan menjadi Joint Venture.

Biasanya kalau mereka suplai gas, mereka mau minta share juga. Tapi kalau mereka cuma pasok suplai gasnya saja mungkin tidak terlalu besar (share-nya). Tapi kalau ada dana, ada teknologi dan sebagainya, mungkin kita bisa lihat. Komposisi sahamnya negotiable, ujarnya. (arh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Lestari Ciptaningtyas
Terkini