Pemerintah ajukan tambahan kuota BBM subsidi

Bisnis.com,01 Jul 2011, 14:52 WIB
Penulis: News Editor

JAKARTA: Pemerintah mengajukan tambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) subsidi sekitar 1,8 juta kiloliter dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2011, lebih rendah dibandingkan dengan usulan PT Pertamina sebesar 2 juta kiloliter.Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita Herawati Legowo mengatakan usulan penambahan kuota BBM subsidi itu akan diajukan dalam pembahasan RAPBN Perubahan 2011 dengan DPR pekan depan.Kami akan bicarakan dengan DPR [tambahan kuota BBM subsidi] pada pekan depan, ujarnya di Gedung Kementerian ESDM, hari ini.Kuota BBM subsidi dalam APBN 2011 ditetapkan sebanyak 38,5 juta kiloliter yang terdiri dari premium 23,19 juta kiloliter, minyak tanah 2,32 juta kiloliter, dan solar 13,08 juta kiloliter. Sementara itu, realisasi konsumsi BBM subsidi sampai 31 Mei 2011 tercatat sebesar 16,4 juta kiloliter, atau sekitar 42% dari kuota 38,5 juta kiloliter.Penggunaan BBM subsidi itu terdiri dari premium mencapai 9,9 juta kiloliter, solar 5,7 juta kiloliter, dan minyak tanah sekitar 779.000 kiloliter.Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Tubagus Haryono mengatakan penambahan kuota BBM subsidi itu, antara lain disebabkan oleh jumlah kendaraan khususnya sepeda motor yang melonjak di luar perkiraan, disparitas harga nonsubsidi dan subsidi, serta penyalahgunaan peruntukan oleh oknum.Tambahan kuota BBM subsidi itu, khususnya pada jenis premium dan solar. Tetapi kami terus berupaya menekan konsumsi BBM subsidi, terutama melalui penegakan hukum bekerja sama dengan aparat, katanya.Vice President Communication Pertamina Mochamad Harun mengungkapkan sebenarnya kuota BBM subsidi tahun ini sebesar 38,5 juta kiloliter itu ditetapkan dengan asumsi adanya program pembatasan penggunaan BBM subsidi, yang semula akan dilakukan pada Oktober 2010.Tetapi hingga kini, [pembatasan] kan belum terealisasi. Kami perkirakan sampai akhir tahun, konsumsi BBM subsidi akan mencapai angka 40,5 juta kiloliter, sehingga diusulkan penambahan 2 juta kiloliter, ujarnya.Usulan penambahan kuota BBM subsidi itu, lanjutnya, juga disiapkan menghadapi musim liburan dan hari raya besar keagamaan, sehingga kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi. Apalagi, imbuhnya, sejumlah daerah seperti di kawasan Sumatra bagian Selatan, Lampung, dan hampir seluruh daerah di Kalimantan sudah mengalami kelangkaan BBM subsidi.(mmh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Intan Permatasari
Terkini