Rupiah diperkirakan menguat didorong krisis Eropa dan AS

Bisnis.com,01 Jul 2011, 07:51 WIB
Penulis: News Editor

JAKARTA: Bank Indonesia memperkirakan rupiah masih memiliki kesempatan untuk menguat ditunjang oleh aliran modal masuk dan belum maksimalnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat serta Eropa.

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Amerika dan Eropa saat ini belum memenuhi harapan dunia internasional sehingga menyebabkan capital inflow terus masuk ke Indonesia.

"Ekonomi Amerika Serikat tetap saja belum tumbuh cukup baik, dia tumbuh tetapi lebih rendah dari perkiraan dan harapan orang amerika sendiri. Ditambah kemudian Eropa belum terlalu, sehingga capital inflow masihd atang ke Indonesia. kalau dia datang, penguatan Rupiah terjadi," ujarnya, hari ini.

Darmin menegaskan diskusi internasional menunjukan pesimisme mengenai pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. dengan kata lain, pasar belum yakin ekonomi negara tersebut akan membaik dalam waktu dekat.

Dia menjelaskan Amerika Serikat baru dapat memenuhi harapan pasar apabila pertumbuhan ekonomi mampu menyerap dan menurunkan angka pengangguran.

Menurutnya, penghentian kebijakan quantitative easing (pencetakan uang beredar secara besar-besarn yang bertujuan meningkatkan daya konsumsi masyarakat) oleh Amerika Serikat telah menekan aliran modal masuk ke Indonesia.

Namun demikian dia optimistis aliran modal masuk akan tetap tinggi mengingat pertumbuhan dan imbal hasil di Indonesia dinilai lebih menguntungkan dibandingkan di negara maju.

"Mau tidak mau, capital inflow masih terjadi. Tetapi saya perkirakan tidak sebesar semester satu yang lalu," jelasnya.(api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lingga Sukatma Wiangga
Terkini