Terminal Pulogebang dijadwalkan rampung 2012

Bisnis.com,03 Jul 2011, 06:38 WIB
Penulis: News Editor

JAKARTA: Pembangunan terminal bus Pulogebang di Jakarta Timur senilai Rp538,3 miliar dijadwalkan rampung pada 2012 untuk menggantikan fungsi terminal Pulogadung dan mendukung pengembangan sentra primer baru timur Jakarta.Walikota Jakarta Timur Murdhani mengatakan pembangunan terminal Pulogebang seluas sekitar 10,9 ha sangat mendesak untuk menggantikan terminal bus Pulogadung yang sudah tidak menampung jumlah kendaraan dan penumpang yang terus meningkat. "Kehadiran terminal baru itu selain untuk memindahkan terminal Pulogadung juga untuk menghidupkan sentra primer baru timur yang akan menarik banyak investor dari dalam dan luar negeri bagi pembangunan di kawasan timur tersebut," katanya hari ini. Menurut dia, luas lahan untuk terminal bus Pulogebang berdasarkan SK Gubernur DKI No.2297/2001 mencapai 10,9 ha itu hanya tersisa 1,92 ha yang belum dibebaskan karena belum ada kesepakatan nilai ganti rugi dengan pemilik lahan. Dengan demikian, lanjutnya, proses pembangunan konstruksi terminal Pulogebang yang telah dimulai 15 Desember 2010 dapat dilaksanakan mengingat sebagian besar mencapai 9,08 ha dari luas lahanya sudah dibebaskan pada 2001-2011. "Hambatan pembebasan lahan yang tersisa itu karena warga pemilik lahan tidak ingin dibayar sesuai nilai jual obyek pajak yang berlaku di wilayah setempat. Kami berharap warga legowo untuk mendukung pembangunan terminal itu," ujarnya. Murdhani menyatakan optimistis pengoperasian terminal bus Pulogebang dapat mempercepat terwujudnya kawasan sentra primer timur yang menarik banyak investor, termasuk Grup Bakrie yang sudah memulai pembangunan properti di Pulogebang. "Pihak PT Bakrieland Development Tbk melalui anak perusahaannya PT Bakrie Pangripta Loka bekerja sama dengan Perum Perumnas telah membangun rumah susun yang diberi nama Sentra Timur Residence," ujarnya. (tw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nadya Kurnia
Terkini