Mengapa saham Sari Roti terjun bebas ?

Bisnis.com,21 Jul 2011, 09:37 WIB
Penulis: News Editor

JAKARTA: Saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (Sari Roti) sore ini terjun bebas 6,21% ke Rp3.400 per lembar.

Saham emiten dengan kode ROTI tersebut termasuk top losser dengan turun 225 poin (6,21%). Namun belum diketahui penyebab anjloknya saham tersebut. Padahal, kemarin ROTI naik 100 poin ke Rp3.625 per lembar dan selama 5 hari terakhir tetap mencatatkan kenaikan signifikan.Hari ini Sari Roti menjadi pembicaraan publik karena suara jingle iklannya dikabarkan terdengar dalam rekaman wawancara mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin dengan Metro TV pada Selasa, 19 Juli 2011.IHSG sesi II ditutup naik 17,44 poin atau 0,43% sore ini ke level 4.068,07 dari posisi penutupan kemarin di 4.050,63.Indeks harga saham gabungan bergerak pada rentang 4.048,18 - 4.072,83.Dari 433 saham perusahaan yang menopang indeks, 112 di antaranya menguat, 127 lainnya tertekan dan 194 sisanya belum bergerak.Sejumlah saham yang memotori penguatan indeks dengan mengontribusi positif adalah Gudang Garam sebesar 6,18 poin, lalu Telekomunikasi Indonesia 4,71 poin, United Tractors 2,18 poin, dan Sinar Mas Multi 1,64 poin.Saham yang menahan kenaikan indeks lebih lanjut dengan menyumbang kontribusi negatif a.l. adalah Astra International sebesar 3,31 poin, lalu Borneo Lumbung 1,45 poin, Bank Rakyat Indonesia 1,43 poin, dan Bank Mandiri 1,35 poin.Sebanyak enam dari sembilan indeks sektoral yang ada di BEI memberikan kontribusi positif dipimpin oleh sektor infrastruktur dan utilitas sebesar 49,93%, lalu consumer goods 33,91%, jasa dan perdagangan 19,99%, finansial 18,94%, industri dasar dan kimia 14,95%, dan pertanian 1,68%.Sementara itu, Indeks BISNIS-27 juga ditutup naik 0,80 poin atau 0,23% ke level 351,75 sore ini dari posisi 350,95 kemarin. BISNIS-27 bergerak pada rentang 350,14 - 352,95. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Dara Aziliya
Terkini