Bumi Plc cetak rugi bersih US$393 juta

Bisnis.com,17 Agt 2011, 21:16 WIB
Penulis: Andhika Anggoro Wening

JAKARTA: Emiten asal Inggris Bumi Plc, yang dulu bernama Vallar Plc, mencetak rugi bersih sebesar US$393 juta dengan laba operasional sebesar US$62 juta sepanjang semester I/2011."Laba operasional grup US$62 juta didorong rekor harga batu bara thermal [pada periode itu]," ujar CEO Bumi Plc Ari Saptari Hudaya dalam keterbukaan informasi London Stock Exchange sore ini.Dia mengatakan rugi bersih perusahaan diimbangi dengan gearing ratio sebesar 16,5% per akhir Juni.Dalam laporan itu juga disebutkan pendapatan perseroan dicatatkan sebesar US$478 juta.Perusahaan sudah memanfaatkan dana sebesar US$37 juta sepanjang semester I/2011 sebagai belanja modal (capital expenditure). Perusahaan juga masih mencatatkan dana kas sebesar US$467 juta.Laporan keuangan itu, tuturnya, juga disumbangkan oleh kinerja keuangan Berau Coal Energy dan Bumi Resources sepanjang 4 bulan terakhir.Dia menjelaskan perusahaan sudah merealisasikan rencananya memperbesar porsi kepemilikan di PT Bumi Resources Tbk dari posisi awal 25% menjadi 29%. Perseroan juga berharap akuisis saham PT Bumi Resources Minerals Tbk dari Bumi Resources akan tuntas pada kuartal terakhir tahun ini.Rencana pembelian saham Bumi Resources Minerals, yang sudah diumumkan perusahaan, dilakukan dengan cara pembelian obligasi tukar yang akan diterbitkan Bumi Resources senilai US$2,07 miliar berkupon 2%.Perseroan berhadap produksi batu bara anak usahanya yaitu PT Berau Coal Energy Tbk akan mencapai 20 juta ton pada tahun ini, meningkat 17 ton dari produksinya pada tahun lalu. Produksi Bumi Resources diprediksi dapat mencapai 66 juta ton pada tahun ini, meningkat 60 juta ton dari 2010.Harga saham Bumi Resources yang berkode BUMI ditutup menguat Rp25 ke level Rp2.725 kemarin yang membentuk kapitalisasi pasarnya Rp56,6 triliun.Berau Coal Energy yang berkode BRAU menguat Rp10 ke level Rp520 kemarin yang membuat kapitalisasi pasarnya Rp18,14 triliun.(faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Dara Aziliya
Terkini