Omzet distro turun 10%

Bisnis.com,06 Sep 2011, 07:51 WIB
Penulis: News Editor

BANDUNG: Rangkuman berita ekonomi koran yang beredar di Bandung hari ini antara lain inflasi Agustus disebabkan harga emas dan omzet distro turun 10%. Berikut rangkuman lengkapnya:INFLASI AGUSTUS: Berbeda dengan Lebaran tahun lalu, inflasi Jabar pada Agustus 2011 lebih dipengaruhi kenaikan harga emas dan kebutuhan pendidikan. Sementara kelompok makanan yang di khawatirkan pemicu inflasi saat Lebaran, justru hanya menyumbang inflasi sebesar 0,75%.Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar melansir, inflasi Jabar pada Agustus 2011 sebesar 0,54% dari tujuh kota yaitu Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Tasikmalaya,Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Sukabumi, dan Kota Depok.Kepala BPS Jabar Lukman Ismail menilai, inflasi 0,54% terbilang cukup rendah bila dibandingkan daerah lain dengan inflasi rata-rata di atas 1%. (Seputar Indonesia Jabar)TRANSAKSI UANG: Penarikan uang tunai selama Ramadan dan Idul Fitri melebihi stok yang dipersiapkan Bank Indonesia (BI). Transaksi per 29 Agustus 2011, penarikan uang mencapai Rp6,8 triliun dari dana Rp6,6 triliun yang disiapkan BI untuk wilayah Jawa Barat.Kepala Humas Kantor BI Bandung Naek Tigor Sinaga menjelaskan penarikan uang pada Ramadan dan Idul Fitri melebihi stok uang yang dipersiapkan Bank Indonesia sebesar Rp6,6 triliun. Sedangkan penarikan uang sampai 29 Agustus 2011 mencapai Rp6,8 triliun.Tingginya kebutuhan uang tunai masyarakat Jabar, memaksa BI Bandung, Cirebon, dan Tasikmalaya mengeluarkan stok uang lainnya. (Seputar Indonesia Jabar)OMZET DISTRO: Omzet sejumlah gerai distribution outlet (distro) di Parahyangan Plaza pada musim Lebaran tahun ini diperkirakan mencapai ratusan miliar. Namun, jika dibandingkan dengan tahun lalu, nilai penjualan menurun sekitar 10%.“Bisa jadi itu karena daya beli, masuknya produk asing, atau mungkin juga karena distro sudah menjamur,” kata salah seorang pengelola gerai di Parahyangan Plaza Bandung, Asep Rusmana, Senin (5/9). (Pikiran Rakyat)PENGUSAHA BUS: Pemunduran waktu Lebaran merugikan banyak perusahaan otobus (PO). Selain membuat pemudik pada hari Lebaran dengan tujuan jarak dekat merosot drastis, PO juga banyak kehilangan order carteran untuk wisata Lebaran.“Banyak yang menyangka dimundurkannya hari Lebaran akan menguntungkan pengusaha bus karena memiliki tambahan waktu Lebaran sehari. Justru pemunduran itu sangat merugikan kami,” ujar Ketua Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Jabar Aldo F Wiyana di Bandung, Senin (5/9). (Pikiran Rakyat)(faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Dara Aziliya
Terkini