Transaksi TIME di Lampung ditargetkan Rp1,9 triliun

Bisnis.com,13 Sep 2011, 18:26 WIB
Penulis: nurul

JAKARTA: Tourism Indonesia Mart & Expo (TIME) 2011 di Bandar Lampung ditargetkan menjaring transaksi Rp1,9 triliun dan mendatangkan sedikitnya 100 pembeli dari 30 negara.Dirjen Pemasaran Kemenbudpar Sapta Nirwandar mengatakan TIME dua tahun lalu di Lombok mencatat transaksi Rp1,5 triliun."Kami optimistis ada kenaikan transaksi 20% karena ada pasar-pasar baru bagi pariwisata Indonesia seperti Cheko, Slovania, Slovakia, Korea, Yunani dan Meksiko," kata Sapta hari ini didampingi Meity Robot, ketua penyelenggara kegiatan itu.Transaksi tersebut dari pertemuan bisnis antara pembeli (buyer) dari mancanegara dan penjual (seller) produk wisata dalam negeri yang menjual paket wisata bagi wisatawan."Kalangan industri yang terkait dengan pariwisata seperti airlines, hotel, restoran, transportasi dan jasa terkaitnya menawarkan produknya langsung ke pembeli sehingga transaksi dari pertemuan bisnis tersebut akan menggairahkan sektor lainnya," kata Sapta.Dia menambahkan TIME kali ini untuk pertama kalinya diadakan di wilayah Sumatra yaitu di Lampung, Sumatra Selatan. Sebelumnya dilaksanakan di Makassar dan dua tahun lalu di Lombok.Menurut Sapta, seusai menjadi tuan rumah TIME umumnya pemprov terkait mendapat lonjakan kunjungan wisatawan mancanegara dan masuknya investor ke daerahnya."TIME 2011 juga tujuannya mempromosikan Lampung ke pasar internasional dan membantu mempercepat pembangunan infrastruktur serta fasilitas pariwisata," kata Sapta.Sementara itu, Kadisbudpar Provinsi Lampung Gatot Hadiutomo mengatakan TIME ke 17 berlangsung pada 12-14 Oktober bertepatan dengan Penyelenggaraan Kalender tahunan Festival Krakatau ke-21.Pemprov dan industri terkait, kata Gatot,  siap menerima tamu. Tujuan wisata yang akan dipromosikan pada para peserta selain Anak Krakatau juga pantai Tanjung Setia di Krui, Lampung Barat yang sudah dikenal oleh para surfer dunia. (tw) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nadya Kurnia
Terkini