Harga emas berbalik naik

Bisnis.com,17 Sep 2011, 08:46 WIB
Penulis: News Editor

NEW YORK: Kekhawatiran baru bahwa krisis utang Eropa akan mengancam ekonomi telah mendorong permintaan atas aset aman, menyebabkan harga emas berbalik dari penurunan tajam dalam sepekan.

 

Harga emas berjangka emas untuk pengiriman Desember naik US$33,30 atau 1,9% untuk menetap di US$1.814,70 pada penutupan di Comex, New York. Ini adalah kenaikan terbesar sejak 8 September. Namun, harga masih tercatat turun 2,4% minggu ini.

 

Hal itu dipicu menteri keuangan Eropa yang memutuskan upaya-upaya untuk menopang perekonomian yang goyah, namun tidak memberikan indikasi memberikan bantuan untuk pemberi pinjaman pada pertemuan kemarin.

 

"Orang-orang menyadari bahwa latar belakang masalah belum menghilang, dan krisis di Eropa belum diselesaikan," kata William O'Neill, mitra di Logic Advisors in Upper Saddle River, New Jersey, dalam sebuah wawancara telepon dengan Bloomberg.

 

Krisis utang telah membuat harga emas melonjak 28% tahun ini, mencapai rekor US$1.923,70 per ounce pada 6 September, di tengah tanda-tanda ekonomi global akan melambat.

 

Kemarin, Bank Sentral Eropa mengatakan akan berkoordinasi dengan bank sentral lainnya guna memastikan pemberi pinjaman kawasan euro memiliki cukup dolar.

 

"Mereka hanya hanya diarahkan untuk memadamkan kebakaran pada titik tertentu dan bermain menyerempet bahaya, bukan untuk memberikan paket pembunuh yang benar-benar akan menyelesaikan semua masalah," kata Tom Price, seorang analis di UBS AG. Dalam kondisi demikian, lanjut Tom, masalah yang menyeret Eropa selama tahun-tahun ini merupakan keuntungan untuk emas.

 

Upaya menangani krisis selama 18 bulan dan penggelontoran 256 miliar euro (US$352 miliar) bantuan untuk Yunani, Irlandia dan Portugal telah gagal untuk menstabilkan pasar seiring menyebarnya gejolak ke Italia dan Spanyol.

 

Adapun harga perak berjangka untuk pengiriman Desember naik US$1,33 atau 3,4% untuk menetap di US$40,831 per ounce di Comex. Harga logam ini melemah 1,9% minggu ini.(api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lingga Sukatma Wiangga
Terkini