Arpeni restrukturisasi obligasi

Bisnis.com,19 Sep 2011, 17:52 WIB
Penulis: Febriany Dian Aritya Putri

JAKARTA: PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk, emiten pelayaran, akan merestrukturisasi obligasi II/2008 perseroan seri A senilai Rp276 miliar dan seri B senilai Rp324 miliar.Corporate Communication Arpeni Linda Salim mengatakan restrukturisasi obligasi itu termasuk bagian dari restrukturisasi perusahaan yang telah diumumkan beberapa waktu lalu."Kami memang sudah tidak membayar kupon obligasi tersebut sejak Desember [2010]. Obligasi tersebut memang akan direstrukturisasi, seperti yang telah disampaikan ke Bursa Efek Indonesia beberapa waktu lalu," paparnya sore ini.Hari ini PT Kustodian Sentral Efek Indonesia mengumumkan bahwa Arpeni menunda pembayaran bunga ke-14 obligasi II/2008 perseroan.Wali amanat dari obligasi perseroan adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Beberapa waktu lalu, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menjadi mediator antara Arpeni dan BRI menyusul gagal bayar bunga obligasi ke-11 dan 12 senilai total Rp51,55 miliar.Dalam pertemuan itu disepakati bahwa Arpeni harus melakukan restrukturisasi perusahaan agar dapat membayar bunga obligasi.Arpeni kemudian memaparkan rencana restrukturisasi perusahaan, di antaranya adalah melalui penerbitan saham baru senilai US$30 juta.Hasil penerbitan saham baru itu akan digunakan untuk membeli kembali sebagian dari 8,75% guaranteed secured notes, obligasi II/2008, medium term notes syariah ijarah II/2008, dan/atau pelunasan utang lainnya ke kreditur.Kreditur yang gagal mengikuti program tersebut, perseroan menyiapkan obligasi konversi tanpa bunga berjangka waktu enam tahun senilai US$20 juta yang dapat diganti oleh 719,28 juta lembar saham.Jika kreditur belum juga termasuk di program kedua itu, Arpeni menyiapkan 2,53 miliar waran seri I yang akan dibagikan gratis ke pemegang 8,75% USD guaranteed secured notes dan/atau obligasi II/2008, dan/atau medium term notes syariah ijarah II/2008, dan/atau kreditur lain.Presdir Arpeni Oentoro Surya beberapa waktu lalu mengatakan restrukturisasi yang dijalankan perseroan membuat utang berkurang 22% menjadi Rp4,9 triliun dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2018 yakni Rp6,3 triliun.Sisa utang sebesar Rp4,9 triliun itu seluruhnya akan direstrukturisasi sehingga rata-rata jatuh tempo menjadi 12 tahun lebih lama dengan bunga yang berkurang 35%.(ea) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Marissa Saraswati
Terkini