Antisipasi ekspor turun, perlu diversifikasi pasar

Bisnis.com,20 Sep 2011, 18:48 WIB
Penulis: News Editor

JAKARTA: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menegaskan pentingnya diversifikasi ekspor Indonesia untuk mengantisipasi penurunan volume dan nilai ekspor ke Amerika Serikat dan Eropa akibat krisis global. Afrika dan Asia Timur menjadi pasar baru yang patut digiatkan.

 

“Amerika dan Eropa tetap penting, tapi kalau di sana drop di sini [Asia] harus naik, antara China Jepang dan Asean. Plus yang Asia Timur itu, Korea Selatan, Taiwan dan Hongkong, juga pasar di Afrika dan India,” ujar Kepala Lembaga Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin Indonesia, Didik J. Rachbini dalam diskusi Ekspor-Impor Bermasalah, Pasrah atau Kerja Keras? di kantor Kadin, hari ini.

 

Didik mengungkapkan penguatan dan diversifikasi pasar ekspor ke Afrika dan Asia Timur akan dapat mengeliminir dampak krisis global terhadap kinerja ekspor Indonesia.

 

“Sehingga kalau kita memperkuat yang Asia ini dampak ekspornya akan tereliminir, kita tidak akan negatif pertumbuhan ekonominya,” kata Didik.

 

Didik memaparkan pada masa krisis, perkembangan ekspor non-migas cenderung mengalami penurunan. Misalnya ekspor ke AS yang turun US$ 2,0 miliar ke US$ 10,4 pada 2009. “Padahal perkembangan ekspor non-migas sebenarnya cukup baik dalam beberapa tahun terakhir ini,” jelas Didik.

 

Adapun per semester I 2011, total ekspor non-migas Indonesia ke China US$ 10,5 miliar ekspor non-migas ke Jepang mencapai US$ 8,8 miliar dan US$ 16,7 miliar ke negara-negara Asean.

 

Sementara itu, Kementerian Perdagangan mencatat nilai pertumbuhan ekspor Indonesia ke Afrika mengalami peningkatan 100,6 % per Januari-Juli 2011. Nilai perdagangan ini, dianggap Didik, masih berpotensi untuk terus ditingkatkan.(api)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lingga Sukatma Wiangga
Terkini