Anggito: Jangan obok-obok BI

Bisnis.com,23 Sep 2011, 17:07 WIB
Penulis:

JAKARTA: Akademisi berharap kebijakan politik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengganti para pembantunya tidak diikuti dengan intervensi terhadap kinerja Bank Indonesia agar tidak memperburuk kondisi perekonomian.Anggito Abimanyu, Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, berkeyakinan reshuffle KIB II tidak akan memengaruhi psikologis pelaku ekonomi, meski saat ini kondisi pasar uang tengah bergejolak.Asalkan, katanya, Presiden tidak menganggu kinerja Bank Indonesia dan mampu memilih orang-orang yang tepat untuk menduduki posisi strategis di pemerintahan."Saya kira reshuffle saat ini tidak akan berdampak negatif terhadap perekonomian. Pelaku usaha juga sudah tahu akan terjadi itu. Yang penting Bank Indonesia tidak dibok-obok," ujarnya kepada Bisnis, Jumat 23 September.Menurut dia, otoritas moneter merupakan pemain kunci pada saat ini untuk bisa menstabilkan sektor keuangan, mengingat kapasitas fiskal yang terbatas untuk itu.Namun, pada masa mendatang dibutuhkan kerja sama dari otoritas fiskal untuk memperkuat fundamental perekonomian nasional."Tim ekonomi KIB II selama ini belum teruji, karena saat mereka masuk situasi ekonominya lagi bagus, baik domestik maupun global. Sekarang ini test case-nya. Kompak tidak mereka dalam mengangulangi krisis?" tanyanya.Intinya, tambah Anggito, kerja sama antara pemerintah dan DPR harus dijaga erat karena mitigasi krisis tidak lepas dari proses politik anggaran. Hubungan baik dengan parlemen penting untuk dijaga guna merumuskan kebijakan dan APBN 2012."Koordinasi dengan DPR harus dijaga agar dapat dukungan, misalnya untuk menggunakan SAL (saldo anggaran lebih) kalau ada krisis," ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Marissa Saraswati
Terkini