Chiapas, Meksiko pimpin GCF tahun depan

Bisnis.com,24 Sep 2011, 12:00 WIB
Penulis: Tusrisep

JAKARTA: Pertemuan Tahunan Ke-5 Satuan Tugas Iklim dan Hutan Gubernur (Governors’ Climate and Forest Task Force) yang digelar di Palangkaraya, Kalimantan Tengah sepakat untuk menerima Madre de Dios, Peru, sebagai Anggota GCF ke-16, dan mengangkat Chiapas, Meksiko sebagai Pimpinan GCF Tahun 2012Menurut William Boyd, Penasehat Senior GCF, GCF telah membangun momentum dengan pertemuan-pertemuan di Kalimantan Tengah ini dengan menambah satu anggota baru, mengangkat Pimpinan tahun 2012'"Termasuk meluncurkan sebuah fasilitas pendanaan independen, yaitu “Dana GCF” dan telah mengembangkan Database Pengetahuan-nya yang pertama yang akan menyediakan data paling komprehensif yang ada tentang program-program negara bagian dan propinsi GCF,” katanya dalam rilis yang diterima Bisnis, hari ini.Lebih dari 200 peserta menghadiri pertemuan ini, termasuk negara bagian dan propinsi anggota GCF, pejabat-pejabat teras, kelompok masyarakat sipil, stakeholder dan pakar REDD+ internasional.Pertemuan ini juga diisi oleh sesi pendidikan mengenai Penyelarasan Kebijakan REDD+ Negara Bagian dan Nasional, Peluang-Peluang Baru untuk Pendanaan dan Pengaturan Kelembagaan REDD+, Perlindungan dan REDD+, serta Kerangka Kerja Hukum dan Pengaturan Kelembagaan untuk REDD+ Subnasional.Sesi-sesi tersebut telah menghasilkan sekumpulan rinci rekomendasi terbaik dari anggota dan stakeholder GCF untuk GCF yang akan membentuk aksi-aksi GCF di masa depan.GCF merupakan sebuah kolaborasi subnasional unik antara 16 negara bagian dan propinsi dari Amerika Serikat, Brasil, Indonesia, Nigeria, Meksiko dan Peru yang berupaya mengembangkan program-program REDD+ dan mengaitkannya dengan peluang-peluang pasar dan non-pasar yang sedang berkembang.Deforestasi bertanggung jawab atas lebih dari 15% emisi gas rumah kaca dunia. Lebih dari 20% hutan tropis dunia berada di negara bagian-negara bagian dan propinsi GCF, termasuk sekitar 75% hutan tropis di Brasil dan lebih dari setengah hutan tropis Indonesia.(api) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lingga Sukatma Wiangga
Terkini