Produksi Indonesia & Malaysia picu harga minyak sawit turun

Bisnis.com,26 Sep 2011, 12:49 WIB
Penulis: News Editor

KUALA LUMPUR: Siang ini harga minyak sawit menurun ke level terendah dalam tujuh minggu. Ini terjadi setelah hasil survey menunjukkan harga akan merosot karena cuaca yang baik akan meningkatkan produksi dan perlambatan ekonomi global masih membuat permintaan berkurang.Kontrak pengiriman Desember di Malaysia Derviative Exchange turun hingga 2,4% menjadi 2.921 ringgit (US$916) per ton, level terendah sejak 9 Agustus 2011. Komoditas ini diperdagangkan pada level 2.925 ringgit pukul 12.02 di Kuala Lumpur. Kontrak berjangka turun 2,8% pekan lalu, penurunan terbesar mingguan sejak 10 Juni 2011.Hasil survei bloomberg terhadap 10 analis dan importir dalam Konferensi Globoil India di Mumbai menunjukkan harga berpotensi merosot hingga 2.800 ringgit per ton pada Desember. Angka ini merupakan penurunan pertama kalinya dalam 3 tahun. Komoditas tropis ini telah merosot 23% tahun ini, lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya."mengingat ada begitu banyak sentimen pelemahan, belum lagi dengan kondisi ekonomi global. Harga seharusnya lebih lemah. Semua sentimen negatif dan perkiraan mengarah pada penurunan yang berlanjut," kata Arhnue Tan, analis senior ECM Libra Financial Group Bhd di Kuala Lumpur seperti dikutip Bloomberg, hari ini.Sebelumnya, komoditas ini jatuh ke level terendah selama periode 9 bulan pada 23 September 2011. Penurunan harga menandai kekhawatiran bahwa pemerintah kehabisan cara untuk mencegah resesi global, mengikis prospek permintaan bahan baku.Indeks komoditas GSCI Standard & Poor pekan lalu bahkan telah terperosok hingga 21% dari level tertinggi selama 32 bulan pada April 2011.Direktur Godrej International Ltd, Dorab Mistry memprediksi harga minyak sawit akan jatuh ke level 2.800 ringgit per ton dalam 5 pekan sampai 8 minggu ke depan. Hal ini menurut dia, disebabkan lonjakan produksi dari Indonesia dan Malaysia -- sebagai penghasil sawit terbesar dunia.Dia menambahkan kontrak berjangka di Malaysia akan diperdagangkan antara 2.800 ringgit hingga 3,100 ringgit per ton sampai pertengahan November ini. Sementara pada Desember, lanjut dia, harga akan reli sampai setinggi 4.000 ringgit per ton seiring meningkatnya konsumsi di negara-negara berkembang termasuk China dan India.Di Dalian Commodity Exchange, harga minyak sawit untuk pengiriman Mei merosot sebanyak 0,9% menjadi 8.206 yuan (US$1.285) per ton.(Lavinda/FAA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Dara Aziliya
Terkini