JAKARTA: Indeks harga saham gabungan jatuh 3,22% ke level 3.316,14 dipicu oleh kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global dan ketidakpastian mengenai penyelesaian krisis utang di Eropa.Penurunan indeks dimotori oleh saham sektor keuangan dan pertambangan. IHSG bergerak di rentang 3.217,95 dan 3.429,46. Lebih dari separuh dari jumlah saham yang melantai di bursa terkoreksi. Hanya 16 saham yang naik dan sisanya sebanyak 156 saham stagnan.Investor asing terus melepas saham. Hari ini transaksi jual bersih oleh investor asing mencapai Rp114,93 miliar.Total volume transaksi di bursa mencapai 5,07 miliar lembar saham senilai Rp5,56 triliun. Kapitalisasi pasar menurun menjadi Rp2,297 triliun dibandingkan dengan Rp3,097 triliun pada Jumat lalu."Kejatuhan indeks murni digerakkan oleh sentiment global. Investor melihat ketidakpastian atas penyelesaian utang Eropa. Langkah yang diambil masih belum cukup meyakinkan investor," ujar Teuku Hendry Andrean, analist PT Woori Korindo Securities.Di antara saham-saham yang membebani indeks, di antaranya adalah PT Astra International Tbk jatuh 3,14% ke Rp57.000, PT Bumi Resources Tbk terpangkas 8,05% ke level Rp2.000, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk turun 4,46% ke Rp5.350, dan PT Adaro Energy Tbk turun 7,88% ke Rp1.520.Adapun saham-saham yang bergerak di teritori hijau adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk yang naik 2,53% ke Rp405, PT XL Axiata Tbk yang menguat 1,09% ke Rp4.625, dan PT Inti Agri Resources Tbk yang naik 10,77% ke Rp720.Indeks BISNIS-27 jatuh 2,94% atau 8,43 poin ke level 278,37. Indeks ini bergerak di rentang 269,08-287,69.Bursa Eropa terlihat menguat pada petang ini. Indeks Euro Stoxx 50 PR naik 2,23% ke 2.071,30 dan Indeks FTSE 100 naik 0,28% ke 5.08103.Pasar regional juga tak luput dari koreksi. Indeks MSCI Asia APEX 50 turun 1,73% ke 676,81, Nikkei 225 turun 2,17% ke 8.374,13, Hang Seng turun 1,48% ke 17.407,80, Shanghai SE turun 1,64% ke 2.393,18, Kospi terkoreksi 2,64% ke 1.652,71 dan Straits Times tergelincir 1,45% ke 2.659,38..Rupiah melemah 2,06% ke Rp9.125 per dolar AS. (tw)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel