Pasar pembiayaan tak berpotensi bubble

Bisnis.com,27 Sep 2011, 21:40 WIB
Penulis: Edwina

JAKARTA: Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia menilai pasar pembiayaan di dalam negeri belum terkena potensi penggelembungan kredit konsumtif karena pertumbuhan industri pembiayaan terbilang normal.Ketua Umum APPI Wiwie Kurnia menjelaskan pertumbuhan industri pembiayaan masih sesuai dengan koridor pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini didukung oleh peningkatan pembelian kendaraan bermotor.Dia berpendapat uang muka (down payment) di sektor pembiayaan tidak berkaitan dengan bubble kredit konsumtif. Perusahaan pembiayaan mengatur sendiri besarnya uang muka pembiayaan, terutama pembiayaan konsumer.Dia menambahkan pada dasarnya, setiap perusahaan pembiayaan memiliki kriteria masing-masing dalam menentukan down payment, sekitar 10%-20% dari nilai barang."Banyak wacana yang menyebutkan down payment akan diatur menjadi 30%. Banyak pelaku industri yang mengeluh jika down payment naik, bisnis pembiayaan bisa berhenti. Hal ini diakui sangat berat," paparnya, hari ini.Namun, lanjutnya, poin penting yang perlu diperhatikan oleh para pelaku industri pembiayaan adalah konsumen yang difasilitasi pembiayaan oleh perseroan.  Jika perusahaan menetapkan uang muka sebesar 30%-40% dari nilai barang namun tidak mengenal konsumen dengan baik, perusahaan berpotensi merugi. (19/tw) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nadya Kurnia
Terkini