IGSYC sesi pertama turun

Bisnis.com,27 Sep 2011, 14:58 WIB
Penulis: Yoseph Pencawan - nonaktif

JAKARTA: Indonesia government securities yield curve (IGSYC) pada sesi pertama perdagangan hari ini terlihat bergerak turun meski terdapat sedikit kenaikan untuk tenor 15-20 tahun pada rentang 1,0-2,6 basis poin.Berdasarkan laporan PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/Indonesia Bond Pricing Agency) siang ini, spread antara tenor 1 tahun dan 10 tahun melebar menjadi 174 basis poin setelah pada hari sebelumnya masih di 168 basis poin.Secara rata-rata yield tenor menengah yaitu 5-7 tahun memimpin penurunan sebanyak -22,7 basis poin disusul tenor pendek (1-4 tahun) yang turun -6,1 basis poin, dan tenor panjang (8-30 tahun turun -5,9 poin.Sementara untuk pergerakan harga SUN seri benchmark terlihat beragam di mana satu seri yakni FR0056 tenor 15 tahun terkoreksi -18,5 basis poin sementara tiga seri lainnya FR0055, FR0053, dan FR0054 menguat pada kisaran 43-45 basis poin.IGSYC adalah grafik tingkat pengembalian (yield) sebagai fungsi dari waktu jatuh tempo (maturity) SUN. IGSYC ini dikembangkan sebagai benchmark yield dan harga atas SUN yang dapat menjadi acuan bagi investor, fund manager, dan issuer.Government Bond Indonesia Index (GBIX) pada sesi pagi juga ditutup menguat sebanyak 0,45% ke level 150,16 dibandingkan dengan sesi penutupan perdagangan kemarin 149,49."Penguatan pasar siang ini diperkirakan terjadi setelah pemimpin Eropa dikabarkan akan mengambil langkah aktif untuk mengatasi krisis utang," tulis catatan tengah hari IBPA itu.Sampai dengan siang ini, menurut laporan penerimaan laporan transaksi efek (PLTE) Bursa Efek Indonesia, total volume perdagangan  mencapai Rp1,3 triliun dengan 38 transaksi. Seri SPN120608 tercatat menjadi seri teraktif untuk obligasi pemerintah dengan volume Rp270 miliar dengan 4 transaksi. Sementara untuk obligasi korporasi, Obligasi II Danareksa 2007 menjadi seri teraktif dengan total volume Rp41 miliar dan ditransaksikan 5 kali. (tw) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nadya Kurnia
Terkini