Investor Rusia ingin realisasikan pembangunan rel KA di Kalimantan

Bisnis.com,29 Sep 2011, 16:42 WIB
Penulis: News Editor

BALIKPAPAN:  Investor asal Rusia terus melobi pemerintah Indonesia untuk merealisasikan pembangunan jalur rel kereta api yang menghubungkan Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur guna sarana angkutan batubara.Kepala Badan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Provinsi Kaltim Yadi Sabiannoor mengatakan investor tersebut yakni Rusian Railways sudah memberi pemaparan rencana investasi senilai US$2,4 miliar  pada Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.“Pihak Rusian Railways berharap seluruh daerah yang wilayahnya terlintasi bisa menyetujui proyek yang ditawarkan oleh Bapenas ini,” ujarnya hari ini.Rusian Railways, jelas Yadi, mengharapkan ada kerja sama antar pemerintah terlebih dahulu sebelum pihaknya melakukan pengadaan perjanjian dengan Gubernur masing-masing daerah. Rusian Railways mengharapkan pada Oktober perjanjian kerja sama tersebut sudah ditanda tangani sehingga pada 2012 pihaknya sudah bisa memiliki kesepakatan dengan masing-masing gubernur terkait.Terkait dengan penolakan dari Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang, Rusian Railways berharap pemerintah pusat bisa melakukan lobi untuk menjelaskan pembangunan tersebut. Ini karena pembangunan tersebut sudah memiliki perencanaan yang matang dari sisi bisnisnya sehingga tiga daerah terkait harus menyetujui rencana investasi ini.Rel tersebut direncanakan akan membentang dari Balikpapan menuju Kali Papak (Kutai Barat, Kaltim) dan Muara Tukuk (Kalimantan Tengah). Melalui pembangunan rel tersebtu diharapkan alur distribusi batu bara antar daerah di Kalimantan bisa lebih lancar dan efisien mengingat selama ini moda transportasi yang digunakan selama ini adalah transportasi sungai.Yadi menambahkan Rusia Railways, yang juga telah membentuk Kalimantan Railways, akan terus meningkatkan lobi kepada pemerintah pusat agar rencana tersebut bisa teralisasi. Menurut rencana pada Jumat, perwakilan dari Rusia Railways akan bertemu dengan pihak Kementerian Koordinator Perekonomian untuk membahas masalah ini.(api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lingga Sukatma Wiangga
Terkini