AKI incar 25% proyek konstruksi energi & tambang

Bisnis.com,05 Okt 2011, 15:10 WIB
Penulis: Andhina Wulandari

 

JAKARTA: Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) bertekad meningkatkan realisiasi proyek konstruksi  di bidang Migas, energi dan pertambangan menjadi sebesar 25% atau sekitar Rp43,7 triliun dari target realisasi sekitar Rp175 triliun pada 2012.
 
Ketua Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) Sudarto mengatakan untuk mencapai target tersebut dibutuhkan dukungan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral termasuk BP Migas dan PLN guna memberikan kesempatan dan kemudahan anggota AKI berperan aktif dalam sektor tersebut.   
 
Pasalnya, selama ini pemerintah seolah selalu mempercayakan proyek-proyek tersebut kepada kontraktor asing, padahal kontraktor nasional pun memiliki kemampuan yang memadai.
 
"Kalau bisa jangan hanya orang asing, anggota AKI yang pernah join dengan perusahaan asing juga kini telah memiliki keahlian dan pengalaman," ujarnya kepada Bisnis hari ini.
 
Selain itu, Sudarto juga mengeluhkan berbagai kendala yang seolah menghambat perkembangan dan daya saing jasa konstruksi nasional dengan perusahaan asing terutama di sektor Migas, SDM, dan pertambangan. 
 
Beberapa kendala tersebut diantaranya dalam hal pendanaan perbankan di mana anggota AKI masih merasa kesulitan memperoleh pendanaan dengan bunga yang kompetitif. 
 
Padahal, sambung dia, banyak peserta tender dengan skema international competitive bidding (ICB) baik untuk proyek di dalam maupun luar negeri semakin dituntut untuk meningkatkan pembiayaan atas proyek yang dikerjakan.
 
"Ini yang membuat kontraktor kita menjadi tidak kompetitif, seharusnya ada keringan dalam pendaan perbankan," katanya.
 
Selain itu, persoalan pajak berganda juga menjadi salah satu kendala yang menghambat kontrakto lokal untuk bersaing di kancah international terutama dalam bidang sektor ketenaglistrikan.  
 
Menurut Sudarto, perusahaan konstruksi nasional yang mengerjakan proyek di luar negeri sering kali harus menghadapi persoalan pajak berganda. 
 
"Ini akibat belum adanya tax treaty dengan beberapa negara tujuan ekspor jasa konstruksi," tegas Ketua AKI itu. (sut)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini