Ratusan pabrik di Thailand tenggelam

Bisnis.com,20 Okt 2011, 08:48 WIB
Penulis: News Editor

BANGKOK: Sebanyak 843 pabrik di kawasan industri di lima kota sepanjang Ayutthaya hingga Pathum Thani, Thailand, dilanda banjir yang berlangsung sejak Juni hingga hari ini.Akibatnya, menurut data Departemen Perlindungan dan Keselamatan Tenaga Kerja, Otoritas Kawasan Industri Thailand, sedikitnya 370.406 pekerja untuk sementara kehilangan pekerjaan.Ke-843 pabrik tersebut tersebar di lima kota di Thailand, yakni Ayutthaya, Saraburi, Pathum Tani, Bangkok dan Samut Prakan. Kebanyakan pabrik yang tenggelam di kawasan Ayutthaya dan Pathum Tani.Operator jasa logistik setempat meminta pemerintah untuk bekerja sama dengan militer dan perusahaan ekspedisi untuk membantu mendistribusikan makanan dan barang konsumsi untuk warga yang terendam banjir.Para pemilik pabrik dan para pekerja mencoba menyelamatkan peralatan pabrik terutama dari industri teknologi tinggi di Ayutthaya.Air yang menggenangi areal pabrik hingga mencapai 3 meter, bahkan sampai lantai dua dan tiga di pabrik, di mana tempat alat-alat elektronik diamankan, tetapi kini sudah hampir terendam.Para pemilik pabrik mengatakan ini adalah pekerjaan paling berat. Mereka harus menyelamatkan alat-alat yang sensitif ke sejumlah potensi pelanggan, sedangkan pekerja mengatakan kehidupan mereka sangat tergantung dari upaya pabrikan untuk mempertahankan diri, demikian dikutip oleh Bangkok Post hari ini.Alat-alat elektronik di sepanjang jalan tol utama di Asia di Nakhon Sawan, telah dipadamkan karena makin meningginya air. Bahkan transportasi barang antara bagian utara dan pusat kota memakan waktu sehari lebih lama."Operasi logistik telah diubah menjadi tidak langsung ke lokasi dan ini berimplikasi pada tambahan waktu dan biaya dua tiga kali lebih mahal," kata Tanit Sorat, wakil ketua Federasi Industri Thailand.Menurut dia, terbatas sekali kesempatan suplai barang lewat kendaraan darat. Kendaraan yang bisa berlalu lalang hanya truk besar. Rute jalan juga tidak aman dan sulit," tambahnya. (tw) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nadya Kurnia
Terkini