FAO: Asia Tenggara rawan pangan karena banjir

Bisnis.com,23 Okt 2011, 10:41 WIB
Penulis: News Editor

SINGAPURA: Banjir akan mengakibatkan tekanan serius terhadap pasokan bahan pangan di kawasan Asia Tenggara. Kekurangan pangan terjadi setelah banjir merendam sawah dan menghacurkan tanaman lainnya sejak awal September.

Kondisi cuaca yang tidak bersahabat ini juga mempengaruhi pengiriman bantuan untuk korban bencana.

Sekitar 12,5% dari lahan pertanian padi di Thailand telah rusak, demikian juga 6% di Filipina, 12% di Kamboja, 7,5% di Laos dan 0,4% persen di Vietnam. Data itu disampaikan Food & Agriculture Organization PBB (FAO) dalam laporan yang dirilis pada 21 Oktober lalu, seperti dikutip Bloomberg.

Thailand, eksportir beras terbesar di dunia, diperkirakan akan membukukan ekspor 31% dari total 34,2 juta metrik ton dalam perdagangan global beras tahun ini.

Sedangkan Vietnam, menurut Departemen Pertanian AS, adalah eksportir terbesar kedua. Sementara itu Filipina tercatat sebagai pembeli terbesar tahun lalu.

Kerugian akibat banjir itu sendiri diproyeksi akan menambah panjang reli harga bahan pangan yang sudah menunjukkan peningkatan hingga 17% sepanjang tahun ini di bursa berjangka Chicago.

Beras kasar (rough-rice) untuk pengiriman Januari diketahui naik 0,5% menjadi US$16,715 per 100 pound di Chicago Board of Trade pada penutupan 21 Oktober. Sedangkan harga beras ekspor untuk kelas B-100% beras putih Thailand sebagai patokan di Asia naik 1% menjadi US$625 per metrik ton pada 19 Oktober, menggenapkan kenaikan 13% dalam tahun ini. (arh) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Lestari Ciptaningtyas
Terkini