Banjir Thailand pangkas suplai mobil ke diler

Bisnis.com,03 Nov 2011, 15:22 WIB
Penulis: News Editor

SURABAYA: Para distributor mobil di Jawa Timur mengalami penurunan pasokan dari agen tunggal pemegang merk menyusul terjadinya bencana banjir di Thailand.Hasan, Kepala Cabang Auto 2000 (distributor mobil merk Toyota) Surabaya, mengatakan penurunan suplai mobil jenis Completely Built Up (CBU) di Jatim mencapai hampir 70%. Tipe mobil CBU yang diimpor dari Thailand itu antara lain Yaris, Camry, Vios, dan Altis.“Biasanya, pasokan jenis tersebut mencapai 940 unit tiap bulannya, namun bulan lalu hanya sekitar 300 unit,” katanya pada Bisnis, hari ini. Yang juga mengalami penurunan suplai kendati CBU adalah AvanzaDiesel yang sebagian komponennya masih impor dari Thailand.Hasan mengkhawatirkan penurunan suplai ini berpengaruh terhadap penjualan mobil toyota di Jatim secara keseluruhan.Mobil jenis CBU tersebut, lanjutnya, selama ini berkontribusi sebesar 20% terhadap total penjualan. “Apabila terjadi penurunan suplai, maka penjualan total bisa turun 14% hingga 16%,” ujarnya.Tiap bulannya, Auto 2000 Jatim mendapatkan suplai untuk semua jenis mobil sebanyak 4.600 hingga 4.700 unit.Namun, tambah Hasan, pihaknya mendapat informasi bahwa pabrik Toyota di Thailand telah direlokasi ke tempat yang tak terkena banjir, dan dijanjikan dalam dua minggu suplai akan kembali normal.“Kami  tidak berharap pasokan bisa langsung kembali 100%, menurut saya 80% saja sudah cukup bagus,” ungkapnya.Sementara itu, Honda Surabaya Center (HSC), distributor mobil Honda untuk Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, juga mengalami penurunan suplai dari agen tunggal pemegang merk (ATPM) mobil jenis CBU.

 

Hampir 50%Wendy Mihardja, Operation Manager HSC, menuturkan Oktober 2011, suplai mobil jenis CBU dan Honda Jazz dari ATPM turun hampir 50%.Rerata suplai mobil jenis CBU yang mencakup tipe Accord, Civic, dan City adalah 60 hingga 70 unit tiap bulan, sedangkan suplai untuk bulan lalu hanya sekitar 30 unit.“Suplai Honda Jazz juga menurun dari sekitar 300 unit tiap bulan, menjadi kurang lebih 100 unit bulan lalu,” jelasnya.Ketiga mobil CBU tersebut selama ini diimpor dari Thailand, sedangkan untuk Honda Jazz memang pabriknya ada di Indonesia, namun sebagian uku cadangnya masih impor dari negeri itu.Jika nanti terjadi kekurangan suplai (short supply) seperti ketika terjadi bencana tsunami di Jepang pertengahan tahun lalu, menurut Wendy, penjualan juga akan makin tergerus.“Karena ketika tidak ada stok produknya, maka customer biasanya langsung beralih ke merk lain,” keluhnya. (24/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Puput Jumantirawan
Terkini