Pengusaha Jatim desak PGN pastikan jumlah pasokan

Bisnis.com,08 Nov 2011, 16:36 WIB
Penulis: News Editor

SURABAYA: Kalangan dunia usaha di Jawa Timur mulai resah dan mendesak Perusahaan Gas Negara untuk memberikan penjelasan terkait kepastian jumlah pasokan gas yang bisa didistribuskan kepada kalangan industri menyusul adanya rencana shutdown (penghentian)produksi gas milik Santos Indonesia dilapangan Maleo, Madura.Keluhan itu setidaknya dilontarkan kalangan pengusaha Jepang di Jatim yang tergabung dalam East Java-Japan Club (EJJC).Ketua Help Desk Center EJJC-yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Jatim, Nelson Sembiring mengatakan, setidaknya ada sekitar 51 pengusaha yang menjadi anggota EJJC mengalani ketidakpastian akan kejelasan informasi pasokan gas dari PGN atas rencana penghentian pasokan gas dari blok migas Maleo-Santos"Rencana shutdown dari blok migas Maleo yang dioperatori Santos telah hampir dipastikan bakal terjadi. Kondisi ini jelas akan mengurangi kapasitas pasokan gas yang ada di Jatim. PGN harus menjelaskan ke publik khususnya kalangan dunia usaha berapa gas yang dikurangi sehingga pasokan gasnya sisa berapa bisa diketahui," kata Nelson kepada pers, hari ini, (Selasa, 8/11).Nelson menegaskan PGN sebagai BUMN yang merupakan perusahaan publik  mesti secara transparan dapat menjelaskan detail rencana penghentian pasokan gas tersebut."Masyarakat sebagai pengguna jasa wajib tahu secara detail, kapan dan seperti apa kemungkinan kondisi itu terjadi. Pada intinya pengusaha harus ada kejelasan sehingga  bisa menyusun strategi bisnis untuk mencari alternatif energi pengganti gas dari PGN,” ujarnya.Dia menerangkan, sikap PGN untuk bisa memberikan penjelasan itu sangat ditunggu publik saat ini."Sebenarnya kalangan pengusaha di Jatim, khususnya yang menjadi pelanggan PGN sudah mulai gerah akibat belum adanya kejelasan itu. Bahkan beberapa tahun terakhir, pasokan gas dari PGN juga terus turun dari kontrak awal yang disepakati."Secara khusus Nelson memberikan contoh  PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk yang menjadi anggota EJJC kini mengaku sudah mengalami pengurangan pasokan gas dari PGN mencapai lebih dari 30%."Dalam kontrak awal, pasokan untuk produsen pelat baja ini mencapai 1,5 Million Metric Standard Cubic Feet per Day (mmscfd) per bulan. Saat ini pasokannya tinggal 1,1 mmscfd. Dari volume itu, sekitar 83% pasokan berasal dari Kodeco, 15% dari Santos dan sisanya dari Lapindo," ujarnya.(api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lingga Sukatma Wiangga
Terkini