Kongsi Ridlatama-Churchill pecah

Bisnis.com,13 Nov 2011, 21:44 WIB
Penulis: Puput Jumantirawan

JAKARTA: Setelah keretakan kongsi Grup Ridlatama dan Churchill Mining Plc di proyek batu bara Kutai Timur terkuak awal Juli lalu, kongsi keduanya kini benar-benar pecah. Manajemen Churchill dalam keterangan tertulisnya ke Bursa Efek London hari ini menyatakan dua anak usaha Ridlatama secara sepihak telah mengakhiri perjanjian kerja sama dengan Churchill. Kedua perusahaan itu adalah PT Nusa Investmine Persada dan PT Investama Resources. Keduanya menjalin kerja sama dengan  PT Indonesia Coal Development, anak usaha Churchill. "Kami sudah menerima surat dari Nusa Investmine dan Investama Resources, bahwa kami tidak melakukan pembayaran seperti yang disebutkan dalam perjanjian," tulis manajemen Churchill. Churchill menyangkal tuduhan tersebut dan mengatakan semua pembayaran sudah sesuai dengan perjanjian. Karena itu, Churchill berpandangan, surat dari Ridlatama itu tidak punya manfaat hukum. "Kami akan mengambil semua tindakan yang dianggap perlu untuk melindungi sepenuhnya hak-hak hukum kami," jelas manajemen Churchill. Investama Resources memegang lisensi 6,8% dari sumber daya JORC proyek batu bara Kutai Timur, dan tidak ada sumber daya yang sampai sekarang telah diidentifikasi pada lisensi Nusa Investmine. Pada 5 Juli, manajemen Churchill mengirim nota sengketa ke Ridlatama karena menganggap ada pelanggaran kesepakatan dengan Indonesia Coal. "Ridlatama punya kesempatan menyelesaikan sengketa itu dalam 30 hari. Jika tak ada resolusi dalam 30 hari, kami akan tuntut Ridlatama," jelas manajemen Churchill (Bisnis.com, 5 Juli) (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Puput Jumantirawan
Terkini