BADUNG: Forum Asean Ministerial Meeting Asean ke-19 menyoal deklarasi gabungan untuk meningkatkan kerjasama strategis antara Asean dan Jepang dengan tujuan mencapai kemakmuran.
Dalam draft yang diterima Bisnis, untuk bidang ekonomi akan didorong untuk menciptakan peluang yang lebih besar di sektor perdagangan dan investasi. Khususnya untuk penanaman modal asing, dengan memfasilitasi kerjasama Asean dan Jepang melalui pemberian sejumlah insentif.
Hal ini termasuk mengupayakan menekan pasar lokal dengan penggunaan mata uang lokal untuk meningkatkan kapasitas produksi di sejumlah negara anggota Asean sehingga akan memperluas kapasitas perdagangan intraregional.
Terpenting dalam draft itu adalah disinggung mengenai perjanjian kelembagaan dan pendanaan untuk pelaksanaan deklarasi ASEAN dan Jepang. Perjanjian ini untuk memastikan pemanfaatan yang tepat waktu dan efisiensi dari Jepang-Asean integrastion Fund (JAIF).
Dari sisi politik antara Asean dan Jepang, masalah kerjasama keamanan dan keselamatan martitim merupakan hal yang paling diutamakan. Di wilayah tersebut diimplementasikan sejumlah prinsip yang harus disepakati dari hukum internasional.
Masalah ini mencakup implementasi kebebasan navigasi, perdagangan tanpa hambatan, dan penyelesaian sengketa secara damai dengan mematuhi Konvensi hukum laut (UNCLOS) 1982, serta hukum maritim lainnya yang relevan di tingkat internasional.
Selain itu, dalam draft disebutkan secara terbuka para pihak mengadopsi pedoman pelaksanaan deklarasi, khususnya negara-negara di kawasan Laut China Selatan, dan diharapkan untuk menghormati kode etik sehingga dapat berkontribusi pada perdamaian, stabilitas, dan keamanan navigasi di penerbangan di atas kawasan ini. (sut)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel