Japfa Comfeed serahkan dokumen obligasi ke Bapepam-LK

Bisnis.com,23 Nov 2011, 17:53 WIB
Penulis: Andhika Anggoro Wening

JAKARTA: PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, emiten pakan dan pembibitan unggas dan ternak, mulai mendaftarkan penawaran obligasi kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).Berdasarkan keterangan dua orang pelaku pasar, manajemen perusahaan dan penjamin emisi sudah menyampaikan dokumen kepada otoritas pasar modal.Kepala Biro Penilaian Perusahaan Sektor Riil Bapepam-LK Anis Baridwan mengatakan baru menerima dokumen tersebut, sehingga belum dapat memberikan detail tentang obligasi itu. "Baru saja sampai dokumennya di meja saya," ujarnya hari ini.Pekan ini, PT Fitch Ratings Indonesia baru memberikan peringkat nasional jangka panjang A+(idn) untuk Japfa dengan prospek stabil.Analis Utama Fitch Ratings Erlin Salim mengatakan peringkat perusahaan yang sahamnya berkode JPFA itu didukung posisi pasar perusahaan yang menempati posisi kedua terbesar di industri yang digelutinya."Dari sisi pangsa pasar pakan ternak, pembibitan unggas, dan pakan ikan di Indonesia, yang didemonstrasikan oleh rekam jejak operasional dan profil keuangan yang membaik," ujarnya dalam riset pemeringkatan tersebut.Selain Fitch, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) juga mengkinikan peringkat Japfa pada Juni lalu sekaligus meningkatkan ke level idA dari sebelumnya idA-.Seorang pelaku pasar obligasi lain menduga momentum penerbitan obligasi perseroan berdekatan dengan jatuh temponya obligasi I/2007 perseroan senilai Rp500 miliar pada tengah tahun depan.Selain obligasi, data Bloomberg menyatakan produsen sosis So Good dan So Nice itu juga memiliki utang senilai Rp750 miliar dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang akan jatuh tempo pada 2015.Pinjaman itu digunakan untuk melunasi utang BNP Paribas, Singapura, senilai Rp709 miliar yang telah direstrukturisasi.Harga saham perusahaan yang berkode JPFA ditutup turun 75 poin atau 1,64% ke Rp4.500 sore ini di tengah koreksi bursa regional.Harga itu membentuk kapitalisasi pasarnya Rp9,32 triliun dan rasio harga saham terhadap laba bersihnya (price to earnings ratio/PER) sebesar 10,39 kali. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Dara Aziliya
Terkini