Harga gandum dan jagung terangkat sentimen positif Eropa

Bisnis.com,29 Nov 2011, 16:18 WIB
Penulis: News Editor

 

SINGAPURA: Harga gandum naik di tengah optimisme pasar bahwa pertemuan menteri keuangan Eropa hari ini dapat memberikan resolusi untuk membendung krisis utang regional.
 
Harga gandum untuk pengiriman Maret naik 0,7% menjadi US$5,97 per bushel di Chicago Board of Trade pukul 15:41 waktu Singapura, setelah jatuh 0,3%. 
 
Sementara itu, harga jagung untuk pengiriman Maret sedikit berubah pada US$5,99 per bushel.
 
Harga serealia itu terangkat sentimen postif dari Eropa. Menteri keuangan dari 17 anggota zona euro bertemu di Brussels untuk membahas rincian tentang bagaimana Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa akan meningkatkan tajinya dengan mengasuransikan utang dengan jaminan. 
 
Para pemimpin keuangan sedang bekerja jelang pertemuan puncak 9 Desember guna mendapatkan kembali kepercayaan investor.
 
"Harga pasar biji-bijian sebagian besar didorong peristiwa makro ekonomi,” kata Michael Creed, ekonom agribisnis National Australia Bank Ltd.
 
Sementara itu, Departemen Pertanian AS menyebutkan jagung yang diinspeksi di pelabuhan untuk ekspor turun 19% menjadi 30,6 juta bushel pada minggu yang berakhir 24 November, dari 37,8 juta bushel seminggu sebelumnya.
 
Prospek tanaman
 
Menurut perusahaan riset agribisnis Celeres, kondisi penanaman di Brazil, produsen terbesar ketiga, mencapai 92,4% selesai pada 25 November. Hal itu lebih tinggi daripada kondisi yang sama tahun lalu yang hanya mencapai 87%.
 
Kondisi cuaca juga mendukung tanaman kedelai dan jagung di Brazil.  Somar Meteorologia menyatakan wilayah itu akan mendapatkan curah hujan minggu ini, meningkatkan prospek produksi. 
 
Celeres menyebutkan sekira 81% dari tanaman kedelai telah ditanam pada 25 November, dibandingkan dengan 72% pada tahun sebelumnya.
 
"Kami telah melihat prospek produksi di Amerika Selatan meningkatkan produksi biji-bijian baru-baru ini, mengurangi potensi kenaikan harga,” kata Creed.
 
Harga kedelai pengiriman Januari naik 0,2% menjadi US$11,23 per bushel, menghapus kerugian sebelumnya 0,4%.
 
"Pengembangan tanaman yang kondusif di Amerika Selatan terus menggantung harga di pasar," kata Luke Mathews, ahli komoditas pada Commonwealth Bank of Australia. (ln)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini