Kredit industri BPR di Jatim naik 17%

Bisnis.com,29 Nov 2011, 18:08 WIB
Penulis: News Editor

SURABAYA: Industri Bank Perkreditan Rakyat di Jawa Timur mencatat penyaluran kredit hingga periode September 2011 mencapai Rp4,8 triliun atau naik 17% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.Hary Wuryanto, Ketua Persatuan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Jatim mengatakan pertumbuhan ini ditunjang oleh kebutuhan modal kerja untuk industri kecil dan mikro. Kedua kredit yang tergolong pinjaman produktif itu tumbuh lebih cepat dari konsumtif.“Kami, BPR se-Jatim, memang berfokus menyalurkan pembiayaan bagi UMKM, baik di sektor pertanian maupun perdagangan yang menjadi keunggulan di wilayah Jatim,” katanya pada Bisnis, hari ini.Berdasarkan data dari Kantor Bank Indonesia Surabaya, dari total penyaluran kredit itu, kredit untuk modal kerja masih mendominasi dengan nilai Rp3,2 triliun atau naik hampir 45% dari periode yang sama tahun lalu.Penyaluran kredit konsumsi mencapai Rp1,46 triliun, naik 2,5% dibandingkan dengan kuartal III/2010 dan kredit untuk invetasi hanya menyumbang Rp1,19 triliun. Rasio kredit macet (Non Performing Loan/ NPL) berada di kisaran 4,7%.Menurut Hary, positifnya kinerja penyaluran kredit ini sejalan dengan kinerja pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) BPR se-Jatim yang berhasil mencapai Rp3,8 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari tabungan sebesar Rp1,14 triliun dan deposito Rp2,68 triliun.Dengan demikian, terdapat kenaikan sebesar 15% untuk DPK jika dibandingkan kuartal III tahun lalu. Berdasarkan kinerja tersebut rasio intermediasi (loan to deposit ratio/LDR) berada pada posisi 125,69%.“Dari data tersebut bisa dilihat bahwa kepercayaan masyarakat terhadap BPR makin meningkat, terutama sejak dana mereka dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). BPR kini tidak beda dengan bank umum,” ujarnya.Sampai akhir tahun ini, Hary berharap penyaluran kredit akan mencapai kisaran Rp5 triliun, naik 22% dibanding total penyaluran tahun lalu yang hanya sebesar Rp4,1 triliun. Sedangkan perolehan DPK tahun ini diperkirakan mencapai Rp4,1 triliun, tumbuh 17% dibanding perolehan total tahun lalu.Hary memproyeksikan tahun depan kinerja BPR se-Jatim masih dapat tumbuh hingga 20% mengingat sektor UMKM merupakan sektor yang tahan terhadap guncangan krisis. Saat ini anggota Perbarindo Jatim terdiri dari 333 BPR. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Dara Aziliya
Terkini