Industri Mesin tumbuh 2 digit

Bisnis.com,30 Nov 2011, 15:55 WIB
Penulis: Nancy Junita

JAKARTA: Industri mesin dan komponen industri diperkirakan tumbuh di atas 10% mengikuti kenaikan permintaan untuk kebutuhan pabrik-pabrik baru di Indonesia.Ketua Umum Asosiasi Industri Mesin Perkakas Indonesia (Asimpi) Dasep Ahmadi mengatakan produsen lokal banyak memasok mesin kebutuhan khusus bagi industri elektronik dan otomotif.Penjualan mesin produksi lokal, menurut dia, sudah mencapai 20% dari pasar mesin lokal tahun ini.“Tapi karena variasi mesin yang sangat beragam, tentu tidak bisa semuanya bisa diproduksi lokal,” kata Dasep, hari ini.Data Kementerian Perindustrian menyatakan mesin dan peralatan mekanis merupakan impor non migas Indonesia terbesar, mencapai US$23,71 miliar dari total impor non migas 2010 yang sebesar US$128,24 miliar.Nilai produksi mesin global pada tahun lalu mencapai US$66,3 miliar atau tumbuh 21% dari nilai produksi 2009.Ekspor mesin dan peralatan mekanis Jepang mencapai US$7,83 miliar, Jerman US$6,62 miliar dan Italia US$3,29 miliar.Adapun negara dengan konsumsi terbesar adalah China (US$27,8 miliar), Jepang (US$5,3 miliar) dan Jerman (US$5,03 miliar).Direktur Industri Material Dasar Logam Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan pertumbuhan industri mesin dan komponen bisa mencapai 15%.Mesin produksi lokal, menurut dia, banyak digunakan oleh industri pengolahan makanan dan industri pengemasan.“Untuk kedua industri tersebut tingkat komponen dalam negeri (TKDN)-nya saya rasa sudah di atas 40%,” ucapnya.Selain itu, Putu mengungkapkan saat ini Kementerian Perindustrian berusaha mendorong penggunaan mesin turbin lokal untuk pembangkit listrik dan transmisi.Dasep mengatakan perkembangan industri mesin perkakas lokal masih terhambat oleh rendahnya penyerapan produk lokal oleh badan pemerintah.“Mereka masih suka menggunakan produk impor meskipun ada program P3DN, terutama yang dari China,” katanya.Industri mesin dalam negeri, tambah Dasep, hanya bisa tumbuh 8% pada tahun ini karena masalah penyerapan tersebut.Sementara itu, pameran mesin dan produk kebutuhan industri ‘Manufacturing Indonesia 2011’ dan ‘Machine Tool Indonesia 2011’ mengharapkan pertumbuhan omzet  dari acara tahun lalu.Nilai transaksi pameran yang diadakan pada 30 November—3 Desember 2011 di Jakarta International Expo tersebut diharapkan meningkat seiring peserta yang 30% lebih banyak dari pameran 2010.Putu mengatakan minat tinggi produsen mesin internasional dan lokal mengikuti pameran tersebut mencerminkan besarnya potensi investasi dalam industri manufaktur.Pameran mesin internasional, tambahnya, juga bisa menjadi referensi industri mesin lokal untuk mengetahui perkembangan teknologi global dan memahami kebutuhan pasar domestik. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Puput Jumantirawan
Terkini