Kia incar RI jadi basis produksi

Bisnis.com,02 Des 2011, 18:38 WIB
Penulis: Heri Faisal

JAKARTA: Kia Motors Corporation dikabarkan akan mempertimbangkan Indonesia menjadi basis produksi dan ekspor seiring dengan pertumbuhan konsumsi mobil yang pesat di Asia Tenggara dan kawasan Pasifik.Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan untuk memperebutkan investasi Kia, Indonesia harus bersaing dengan sejumlah negara seperti Vietnam. Namun, dia optimistis kondisi investasi Indonesia jauh lebih baik dibandingkan dengan Vietnam.“Pesaing Indonesia untuk investasi Kia hanya Vietnam. Namun, Vietnam tidak ada apa-apanya. Saran saya, Kia lebih baik ke Indonesia. Namun sampai sekarang, Kia selaku prinsipal asal Korea Selatan tersebut belum memutuskan apa-apa terkait dengan keinginannya menjadikan Indonesia sebagai basis produksi,” kata Budi hari ini.Menurut dia, pembangunan basis produksi kendaraan membutuhkan persiapan khusus terutama terkait dengan penguatan struktur industri komponen yang mendukung pabrik perakitan mobil untuk mengurangi impor komponen.Dengan demikian, lanjutnya, pemerintah berkeinginan agar agen tunggal pemegang merek (ATPM) menyiapkan diri memperkuat industri komponen di dalam negeri agar terus berkembang.Penguatan sektor komponen perlu dipertimbangkan agar investasi di sektor otomotif semakin meningkat. “Untuk masuknya tambahan investasi komponen dan basis produksi mobil di Indonesia, pemerintah terus melobi sejumlah prinsipal. Adapun, Kia masih menghitung soal rencananya membangun pabrik di Asia Tenggara,” jelasnya.Direktur Pemasaran PT Kia Mobil Indonesia Hartanto Sukmono mengungkapkan prinsipal Kia sudah lama mengincar Asia Tenggara sebagai basis produksi baru dan telah melakukan kajian sejak 3 tahun.Namun, dia tak bisa menjelaskan lebih jauh terkait dengan spesifikasi model kendaraan yang akan diproduksi dan diekspor oleh Kia jika nantinya Indonesia dijadikan sebagai basis produksi baru. Dia pun tak bisa membeberkan waktu yang tepat terkait dengan rencana ekspansi tersebut.“Indonesia memang menjadi salah satu tempat yang dipertimbangkan karena memang ada potensi. Selain Indonesia, tentu ada beberapa negara lain. Sejauh ini kami belum tahu secara detail dan semua keputusan investasi tetap berada di tangan prinsipal kami,” katanya. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Puput Jumantirawan
Terkini