Bahan baku mahal, perajin kuningan Bondowoso merugi

Bisnis.com,06 Des 2011, 07:15 WIB
Penulis: News Editor

SURABAYA: Kalangan perajin kuningan di sentra industri tersebut di Cindogo, Kec. Tapen, Kab. Bondowoso, sejak beberapa tahun terakhir mengalami penurunan omzet akibat kenaikan harga bahan baku kuningan yang kini berkisar Rp37.000 – Rp42.000 per kg.Kondisi tersebut berdampak terhadap peningkatan harga jual produk, sehingga mempengaruhi kelancaran pemasarannya yang selama ini lebih diorientasikan ke pasar domestik. Produknya berupa aneka desain seperti bokor, kaligrafi, binatang-binatangan dan lainnya lagi, yang diproduksi dengan teknis cor.Ny. Abdullah, salah satu perajin kuningan di Cindogo, menyebutkan penurunan penjualan produk kerajinan tersebut berlangasung sejak 6 tahun terakhir.“Dulu kami melakukan pengecoran bahan baku kuningan secara rutin tiap bulan bahkan dua kali per bulan, sekarang 2 bulan ini tidak ngecor sama sekali,” ujarnya, hari ini.Ny. Abdullah memproduksi kerajinan berukuran kecil hingga besar, dengan harga jual terendah Rp75.000/unit dalam bentuk tempat lilin dan tertinggi Rp4 juta berupa kaligrafi yang dipigura. Harga jual sebesar itu merupakan kenaikan dibandingkan beberapa tahun lalu, karena mengikjuti kenaikan harga bahan baku.“Untuk mendapatkan bahan baku kuningan tidak sulit, tetapi harganya kini naik menjadi Rp42.000 per kg. Kenaikan harga bahan baku cukup menyulitkan penjualan produk yang kami tujukan ke Bali, Makassaar dsan Sumatera,” tuturnya.Perajin lainnya, Amir Hamzah, juga mengatakan hal yang sama, dimana dia akhir-akhir ini melakukan pengecoran bahan baku kuningan sebanyak 2,5 kuintal per bulan. Usahanya didukung 12 karyawan.“Pengadaan bahan baku cukup mudah asalkan ada uang, tetapi penjualan produk mengalami penurunan sebab harga jualnya terpaksa kami naikkan menyesuaikan harga beli kuningan Rp37.000 – Rp42.000 per kg,” ujar Amir yang menjalankan usaha dengan bendera UD Rizki.Amir memproduksi aneka desain kerajinan kuningan, tetapi yang paling laku terjual dalam bentuk guci yang dipasarkan dengan harga berkisar Rp50.000 – Rp3,7 juta per unit. Wilayah pemasarannya hingga Sumatra, selain Jawa dan Bali. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Dara Aziliya
Terkini