Pengungkapan korupsi jangan asal fitnah

Bisnis.com,09 Des 2011, 22:00 WIB
Penulis: Rachman

SEMARANG: Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar pengungkapan kasus korupsi jangan asal fitnah, karena bisa membuat reputasi seseorang runtuh atas tuduhan korupsi tersebut. Presiden mengatakan sangat mendukung dengan adanya Whistle Blower  atau peniup peluit. “Peniup peluit Yes, tetapi fitnah No,” tuturnya dalam peringatan Hari Anti Korupsi se-Dunia di Auditorium Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kota Semarang, hari ini. Menurutnya, peniup peluit atau orang yang mengungkap kasus korupsi itu harus memiliki bukti permulaan, bukan asal menuduh orang tanpa dasar yang jelas. “Kemudian serahkan semuanya kepada para penegak hukum dan biarkan pengadilan yang memutuskan," tutur Presiden. Kalau fitnah, lanjutnya akan membuat reputasi seseorang yang dituduhkan akan menjadi runtuh. Presiden juga meminta agar persoalan hukum itu tidak dicampuradukan dengan politik, karena jika hal itu terjadi maka akan sulit ditentukan mana ujung pangkal kasusnya. Sementara itu, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Amir Syamsudin mengatakan dalam upaya pengungkapan kasus korupsi, perlindungan terhadap Whistle Blower atau justice colaborator menjadi sangat penting. “LPSK, sebuah lembaga yang diamanatkan undang-undang untuk memberikan  perlindungan bagi saksi dan korban, pada 2008-2009 telah menangani permohonan perlindungan kepada 18 orang. “Sedangkan per November 2011 yang ditangani sebanyak 85 orang,’ tuturnya. (k39/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Puput Jumantirawan
Terkini