Pusri minta perpanjangan kontrak gas kepada Medco

Bisnis.com,01 Jan 2012, 16:05 WIB
Penulis: News Editor

PALEMBANG: PT Pupuk Sriwidjaja Palembang akan mengajukan usulan perpanjangan kontrak pasokan gas kepada PT Medco E&P Indonesia hingga 2025 dari sebelumnya perpanjangan kontrak gas yang telah disepakati dengan Medco sampai 2022.

Dirut PT Pusri Palembang Eko Sunarko menjelaskan kontrak gas hingga 2022 diperkirakan belum aman terlebih untuk menjalankan operasional Pabrik II B pengganti pabrik Pusri II yang direncanakan akan dibangun pertengahan 2012 ini.

“Hitung-hitunganya jika menggunakan pabrik baru, setiap ton produksi pupuk hanya menghabiskan gas sekitar 25 mmbtu, setidaknya dengan perpanjangan kontrak hingga 2025 bisa digunakan untuk pengembangan proyek yang lainnya,” ujarnya seusai pengantongan akhir produksi pupuk 2011 dan pengantongan awal produksi 2012 kemarin.

Dia menjelaskan pembangunan pabrik pupuk II B sangat mendesak, apalagi kebutuhan pupuk urea setiap tahunnya semakin meningkat.

 

“Tahun ini saja Pusri mendapat penugasan dari pemerintah untuk menyalurkan pupuk urea ke sektor pangan sebesar 1,607.000 ton, jika hanya mengandalkan pabrik tua hasilnya tidak optimal,” jelasnya.

 

Dia berharap dengan kontrak hingga 2025 disetujui nantinya, maka pasokan gas sudah tidak ada masalah lagi. Meski hingga kini, lanjutnya,  reliability plant [kehandalan pabrik] masih cukup baik dengan on stream days untuk Pusri I B  urea plant mampu mencapai 325,1 hari, Pusri II, 339,7 hari, Pusri III, 345,8 hari dan Pusri IV mencapai  345,6 hari.

 

Namun, realisasi pencapaian produksi urea tahun ini tidak maksimal hanya sebesar 1.968,410 ton atau 96% dari RKAP yang ditetapkan sebesar 2.050.000 ton.

 

Dia juga menjelaskan dengan pabrik rata-rata berumur 35 tahun tentu biaya pemeliharaan semakin tinggi, sebab tahun ini Pusri menganggarkan modal kerja yang cukup besar mencapai Rp6 triliun lebih per tahun.

Sekretaris Perusahaan PT Pusri, Zain Ismed menambahkan dengan kondisi pabrik yang sudah uzur tersebut tentu menambah besar lagi biaya pemeliharaan.

 

“Dari modal kerja pada 2012 yang dianggarkan Rp6 triliun atau Rp500 miliar per bulan, tersedot untuk pemeliharaan ke empat pabrik mencapai Rp2 triliun per tahunnya [Pusri I B, II, III dan IV],” terangnya.

 

Oleh karena itu, akunya, dalam waktu dekat Pusri akan mengajukan usulan ke Medco untuk perpanjangan kontrak gas hingga 2025.

 

Pasalnya, biaya bahan baku gas saja saat ini sudah mencapai US$23 juta untuk satu pabrik , sementara untuk pemeliharaan bisa menelan dana sebesar Rp20 miliar (jangka pendek) dan Rp50 miliar untuk jangka panjang.

 

Bahkan lanjutnya saat Pusri tengah memodifikasi reaktor di salah satu pabriknya yang menelan dana sekitar Rp50 miliar lebih, sebab jika tidak diganti operasi pabrik tidak efisien karena sering rusak, untuk membeli reaktor yang baru bisa mencapai empat  kali lipat.

Untuk itu, tegasnya perpanjangan kontrak pasokan gas dengan Medco hingga 2025 sangat penting guna keberlangsungan pabrik Pusri. (ea) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Marissa Saraswati
Terkini