SEMARANG: Total aset perbankan di Jateng hingga akhir November 2011 mencapai Rp176,21 triliun atau naik 21,25% dibandingkan periode sama tahun lalu yang Rp145,32 triliun.Pemimpin Bank Indonesia Semarang Joni Swastanto mengatakan total aset tersebut terdiri dari aset bank umum sebesar Rp163,61 triliun dan aset bank perkreditan rakyat (BPR) sebesar Rp12,6 triliun.Dia menambahkan aset bank umum mengalami kenaikan sebesar 21,54% dari periode sama tahun lalu yaitu Rp134,62 triliun, sedangkan aset BPR naik 17,68% dari November 2011 yaitu Rp10,70 triliun.“Aset perbankan di Jateng pada akhir November 2011 meningkat 21,25% dari Rp163,61 triliun pada November 2010 menjadi Rp176,21 triliun,” katanya hari ini.Joni menuturkan dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), perbankan di Jateng mampu menghimpun dana sebesar Rp130,28 triliun, naik 20,07% dibandingkan periode sama tahun lalu, Rp108,51 triliun.Menurut dia pertumbuhan penghimpunan DPK tersebut sebagian besar didorong oleh kenaikan tabungan sebesar 23,02% dari Rp51,82 triliun pada November 2010 menjadi Rp63,64 triliun pada periode sama 2011.Sementara itu, untuk deposito tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 16,94% menjadi Rp48,07 triliun dari November 2010 yang hanya Rp41.08 triliun, sedangkan giro tumbuh sebesar 19,26% dari periode sama 2010 sebesar Rp15,59 triliun menjadi Rp18,6 triliun.“Jenis simpanan tabungan mempunyai porsi sebesar 36,11% dari keseluruhan DPK di Jateng,” tuturnya.Joni menambahkan dari sisi penyaluran dana kepada masyarakat, fungsi intermediasi perbankan berjalan dengan baik, dengan kenaikan kredit sebesar 21,98% sehingga menjadi sebesar Rp128,5 triliun.(api)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel