KURS: Rupiah depresiasi tapi stabil

Bisnis.com,09 Jan 2012, 17:24 WIB
Penulis: Erlan Imran

JAKARTA: Nilai tukar rupiah diproyeksikan tetap stabil di kisaran Rp9.000-Rp9.100 per US$ pada 2012, meskipun akan mengalami sedikit depresiasi pada kuartal pertama. Ini dipicu kondisi ekonomi Eropa yang belum menunjukkan perkembangan.Taimur Baig, Kepala Ekonom Global Markets Research Deutche Bank menuturkan nilai tukar rupiah akan tetap stabil sepanjang 2012. Pasalnya, pemerintah memiliki cadangan devisa yang cukup besar untuk melakukan intervensi jika rupiah melemah.“Tingkat depresiasi cukup dalam akan terjadi pada kuartal I/2012, karena krisis ekonomi Eropa yang msih bergejolak, tetapi tentu akan di-cover pemerintah dengan cadangan devisa yang besar,” ujar Baig usai paparan ekonomi di Jakarta, hari ini, 9 Januari 2012.Menurut dia, jika pelaku investasi melepas surat utang secara massal, rupiah akan semakin berpeluang melemah. Seperti diketahui, cadangan devisa per 31 Desember 2011 masih sebesar US$110,12 miliar.Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Armida Alisjahbana menuturkan data jumlah pekerja di Amerika Serikat yang menunjukkan perkembangan signifikan memang akan membuat rupiah masih sedikit terdepresiasi.“Data AS lebih baik, penambahan pekerja sekitar 200.000, lebih tinggi daripada perkiraan. Jadi ada optimisme, sehingga rupiah masih akan terdepresiasi,” kata Armida di kantornya, Jakarta, hari ini.Kendati demikian, dia menegaskan pemerintah belum berniat untuk merevisi asumsi nilai tukar rupiah dalam Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (UU APBN) 2012. Dalam UU, pemerintah mengasumsikan nilai tukar rupiah akan senilai Rp8.800 per US$.(faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Dara Aziliya
Terkini