RUMOR BISNIS: Kemenhub batalkan tender proyek Kalibaru

Bisnis.com,25 Jan 2012, 16:01 WIB
Penulis: Tusrisep

JAKARTA: Tender proyek pembangunan Terminal Petikemas Kalibaru senilai Rp11,7 triliun di dekat Pelabuhan Tanjungpriok dikabarkan akhirnya dibatalkan Kementerian Perhubungan hari ini.Bisik-bisik di jalanan menyebutkan pembatalan proses tender tersebut cukup mengejutkan mengingat pada 25 Agustus 2011 sudah terdapat lima pemenang prakualifikasi tender.Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susanto ketika dihubungi menyatakan status prakualifikasi belum ditetapkan Menteri.Sayangnya, hingga berita ini dibuat Direktur Kepelabuhan dan Pengerukan Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Kemal Heryandri yang berhubungan langsung dengan investor belum dapat dihubungi.Lima peserta tender yang lolos prakualifikasi selaku konsorsium yakni PT Salam Pacific Indonesia Lines, terdiri dari Cosco Shipping Co Ltd, PT Brilliant Permata Negara, PT Hutchison Ports Indonesia, dan Cosco Shipping Co Ltd.Selanjutnya, konsorsium Port Singapore Authority International Ltd; PT Pelindo II; konsorsium Pelindo I dan International Container Terminal Services Inc asal Filipina; dan terakhir konsorsium PT Nusantara Infrastructure Tbk, Mitsui & Co Ltd, PT 4848 Global System dan Evergreen GroupNamun, pada Oktober Kementerian Perhubungan memutuskan akan menunda proses pelaksanaan tender Terminal Kalibaru yang telah dibuka karena masih menunggu kelengkapan dokumen, yang diperkirakan penundaannya akan berlangsung hingga 4-6 bulan ke depan.Rilis Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) menyebutkan tak kunjung adanya titik temu antara Kemenhub dan para peserta perihal batas penyerahan dokumen tender.Pembangunan Terminal Petikemas Kalibaru dilakukan karena pelabuhan yang ada di Tanjungpriok sudah melebihi daya tampung (overload). Pelabuhan Tanjungpriok hanya bertahan menampung volume peti kemas hingga 2014.Pembangunan terminal petikemas Kalibaru didesain mampu menerima kapal generasi kelima berkapasitas 8000 TEUs (twenty equivalent units). (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini