GREEN BANKING: Perbankan harus naikkan standar

Bisnis.com,02 Feb 2012, 20:59 WIB
Penulis: Sutan Eries Adlin

JAKARTA: Peningkatan pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan  akan semakin mendorong arus masuk modal asing ke Indonesia, pasca meraih peringkat layak investasi.Elmar Bouma, Direktur Indonesian-Netherlands Association (INA) yang merupakan Kamar Dagang Benelux di Indonesia, mengatakan investor global saat ini meningkatkan standarisasi atas penempatan dana di suatu negara.Dalam standarisasi tersebut, bukan hanya memperhitungkan hasil investasi, namun juga harus mendukung pembangunan berkelanjutan, seperti ramah lingkungan dan pengembangan masyarakat."Untuk itu perbankan domestik harus meningkatkan standarisasi dalam dukungan terhadap pembangunan berkelanjutan agar dana asing tersebut dapat masuk ke dalam negeri," ujarnya hari ini, Kamis 2 Februari 2012.Dia menjelaskan saat ini ada dana investasi global senilai US$30 triliun yang menerapkan syarat penempatan yaitu proyek harus mendukung pembangunan berkelanjutan.“Dana pensiun di Belanda berjumlah sekitar US$200 juta—US$300 juta merupakan potensi bagi Indonesia bila mampu meningkatkan pembangunan berkelanjutan,” jelasnya.Pembangunan berkelanjutan didukung oleh implementasi green banking, yakni konsep dukungan perbankan terhadap perlindungan, pengelolaan lingkungan hidup dan pengembangan sosial masyarakat.Implementasi green banking diantaranya adalah mengurangi penyaluran kredit terhadap perusahaan yang tidak ramah lingkungan, sebaliknya meningkatkan pinjaman bagi perkembangan usaha pro lingkungan.Selain itu, penyaluran dana juga diarahkan untuk penguatan kemampuan ekonomi masyarakat kecil demi mengentaskan kemiskinan dan mengurangi angka pengangguran.Guna memperkuat konsep pembangunan berkelanjutan, INA bersama dengan International Finance Corporation (anak usaha Bank Dunia) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk akan menyelenggarakan seminar dan workshop.Seminar tersebut akan dilaksanakan pada 7 Februari mendatang di Hotel Le Meridien, Jakarta dengan menghadirkan sejumlah pembicara dari dalam dan luar negeri. Adapun workshop akan diselenggarakan di Kampus Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia, kawasan Kemang, Jakarta.Sakariza Qori Hemawan, Group Head of Corporate Sustainability BNI, mengatakan penerapan green banking dalam rangka pembangunan berkelanjutan membutuhkan tekanan seperti aturan dari Bank Indonesia (BI).“Kalau ditanya bagaiman kesiapannya, menurut kami tanpa ada tekanan maka itu tidak akan berjalan dengan baik,” ujarnya hari ini.Untuk itu, lanjutnya, BI harus segera menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang Bank Ramah Linkungan Hidup (green banking), sebagai tindak lanjut nota kesepahaman antara bank sentral dan Kementerian Lingkungan Hidup pada akhir Desember 2010 lalu. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Puput Jumantirawan
Terkini